Hai, ini sebenernya CERPEN aku bikin buat lomba, dan eng ing eng belum menang alias kalah hahaha :D, jadi dari pada berdebu gitu aja di komputer, tak masukin ajalah, ini juga karena dukungan teman-teman yang katanya pengen liat, semoga kalian enggak boong ya guys :'D, yuk ah mulai.......
****
Hari ini merupakan hari penting bagi ku, karena
akan ada pemilihan ketua ROHIS (Rohani Islam) di sekolah ku, dan sekarang
waktunya perkenalan calon-calon yang akan menjadi ketua ROHIS di angkatan ku.
Aku melihat satu persatu ikhwan teman ku di ROHIS masuk ke ruangan dan
memperkenalkan diri sebagi calon, satu dari mereka membuat pandangku tak bisa
lepas dan hati kecil ku berharap semoga dia yang terpilih, fokus ku hanya
tertuju padanya, ya dia Fajri Dharma Putra.
Mata
ku tetap tak bisa lepas dari Fajri entah magnet apa yang digunakannya, aku tau
ini tidak boleh maksud ku berlebihan dalam menatap seseorang yang bukan mahrom
dengan kita karna khawatir menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan
termasuk zinah mata, pernah dengar kan tentang cinta datang dari mata turun ke hati?
Itu yang aku khawatirkan.
Satu persatu calon menyebutkan visi misi nya dengan jelas dan lantang, namun aku tak banyak menyimak karena seringnya melamun, sampai tiba-tiba saja sesi menyebutkan visi misi telah selesai dan lamunanku di buyar kan oleh sang kakak moderator.
“Itulah visi misi dari ke lima calon ketua ROHIS
periode 2013-2014,sesi pertanyaan saya buka,
ada yang ingin ditanyakankan?” ujar moderator membuka sesi pertanyaan. “ya Rike apa pertanyaannya? Dan untuk siapa?”
tambah moderator melihat kak Rike mengangkat tangannya.
“Pertanyaan ini untuk
semua kandidat, pertanyaannya yaitu bagai mana kalian menyikapi anggota kalian
yang pacaran?” tanya kak Rike dengan yakin.
Jawaban demi jawaban
dijawab oleh para calon ketua, tapi hanya satu yang terdengar lebih buat ku
yaitu Fajri, jawabannya seakan-akan memenuhi kepala ku, katanya “Dalam pacaran
itu terlalu banyak interaksi yang kurang penting antara Ikhwan dan Akhwat yang
bisa menimbulkan fitnah atau yang lebih parah adalah sampai menimbulkan
perzinahan, padahal sudah jelas tertulis dalam surat cinta dari Allah dalam
surat Al-isra 32 bahwa kita tidak boleh mendekati zinah serta dalam surat
An-nur 30 dan 31 kita telah diperintahkan untuk menjaga pandangan dan
memelihara kemaluan, jadi kesimpulannya saya akan bertindak bila ada anggota
yang ketauan pacaran, bertindak dalam artian menasihatinya dengan baik tanpa
menyakiti perasaannya. Wallahualam”.
Setelah semua pertanyaan dijawab, kami semua yang ada di dalam kelas diharusnkan memilih dengan cara menuliskan nama calon yang kita pilih di secarik kertas. Aku mulai menuliskan nama calon yang ku pilih
dan aku memilih Fajri, kana jawabannya lebih menyakinkan dibanding yang lain,
ah semoga bukan karna perasaan yang ku miliki ini. Penghitungan suara pun
dimulai, para calon tadi di bawa keluar, dan benar saja dugaan ku yang terpilih
adalah Fajri dengan suara yang hampir mendominasi. Rasanya seperti ada kembang
api yang meledak-ledak dalam dada ku dan rasanya banyak kupu-kupu yang berterbangan di atas kepala ku.
***
Hari-hari ku lewati,
sampai tak terasa UKK pun telah usai, dan aku sering sekali melakukan hal bodoh
di depan Fajri setelah hari pemilihan itu, bukan aku sengaja bertingkah bodoh
tapi saat aku sedang bersama teman-teman ku dan melakukan hal aneh, Fajri
selalu muncul secara tiba-tiba. Aku bukan orang yang pandai dalam hal
menyembunyikan perasaan, sampai-sampai setelah UKK ada seorang teman ku yang
datang menghampiri ku dan bertanya-tanya mengenai Fajri.
"Yas, gimana tadi
ekonominya?” tanya Darin pada ku, aku tau dia hanya berbasa-basi.
“Hah? Susah banget gila
hehe, kamu?” tanya ku.
“Iya susah Yas, Yas aku
mau nanya sama kamu”
“Idih nanya apaan?
Ekonomi? aku aja gak bisa” ujar ku mengalihakan topik pembicaraan.
“Please deh Yas, enggak
usah sok polos gitu deh hahaha. Fajri gimana? Kamu naksir dia kan?” tanyanya
sudah ku duga dia akan menanyakan hal ini.
“Aduh Dar, apaan sih
nanyain kayak gituan, lagian ya kalo suka sama si Fajri itu susah, diakan alim
maximal pasti jadinya rasanya cuma sepihak.” Jawab ku asal, dan tiba-tiba Fajri
melintas di hadapan ku, entah dia dengar atau tidak. “mampus aku” tambah ku.
“Mampus kenapa?, tuh
kan bener kamu suka sama dia”
“Apa sih Dar, aku Cuma
takut dia salah paham aja kalo denger ucapan aku tadi” Darin menatap ku dengan
penuh keraguan “iya deh ya iya” tambah ku pasrah, wajah Darin tampak puas.
“Tuhkan!, tinggal
ngomong gitu aja susah banget hahaha. Jadi kamu minat buat jadiin dia pacar?”
tanyan Darin lagi belum puas menyelidiki masalah hati ku.
“Ngaco Darin ngaco,
enggak mungkin lah aku sama dia pacaran, dia suka sama aku aja belum tentu.
Tapi bukan itu masalahnya, aku udah berenti pacaran cukup 1 kali aja dulu, aku
sama dia sama-sama tau kalo aktivitas pacaran itu enggak boleh dalam islam
sesuai sama Al-quran surat Al-isra 32 dan An-nur 30,31” jawabku panjang lebar.
“Yaiya, tapikan kita
masih muda Yas. Yaudah aku cuma mau tau aja kok, enggak maksa kamu buat pacaran
hehe, aku Cuma takut aja kamu terluka kalo terlau mendem” ujar Darin, aku
tersenyum.
Ya sudah ku katkan sebelumnya, aku bukan orang yang pandai menyembunyikan perasaan, buktinya Darin saja sampai tau perasaan ku, tak heran bila nanti Fajri tau, ya semoga tidak, semoga saja Fajri tidak se-peka laki-laki lain di sekolahku. Semoga.
***
Selesai UKK, perlombaan
antar kelaspun di mulai, perlombaan yang biasa dilakukan untuk menunggu hasil
UKK keluar. Di kelas, aku diamanatkan untuk mewakili kelas ku dalam lomba puisi
dan Fajri diamanatkan untuk lomba futsal bersama anak kelas yang lain, ya aku
memang sekelas dengan Fajri makanya Fajri sering melihat tingkah aneh ku. Lomba
puisi pun dimulai di hari pertama, aku masih mencari sosok itu, mencari Fajri
aku berharap dia melihat ku membacakan puisi ini, karena puisi ini terinspirasi
darinya.
Fajri tidak datang, dia tidak melihat ku membaca
puisi, ada rasa kecewa dalam diriku, tapi aku tetap menonton pertandingannya
melawan anak kelas 12. Babak pertama semua masih berjalan lancar, jujur
saja menurut ku Fajri yang paling banyak memasukan bola ke gawang, ini serius
bukan karena aku jatuh cinta padanya. Babak pertama pun selesai, anak-anak
perempuan kelas ku mulai membagikan minum pada pemain futsal, tapi Fajri tidak menerima
minuman yang diberikan, puasa katanya, subhanallah jantung ku berdegup mendengar
jawabannya aku kaget, aku kagum dan aku salut padanya, lomba tak menghalanginya
untuk tetap berpuasa. Babak kedua di mulai, inilah babak yang paling
menegangkan buat ku, bayangkan saja Fajri pucat sekali, aku takut dia pingsan,
tapi Fajri tetap semangat berlari kesana-kesini, bola mata ku terus mengikuti
kemana pun Fajri berlari, sampai pada akhirnya seseorang dari tim lawan
menyenggol Fajr, spontan saja aku memekik ketakutan melihat Fajri jatuh dan
kesakitan, aku hampir saja mengeluarkan air mata, semoga Fajri tak melihatnya.Selesai pertandingan futsal aku langsung kabur menghilang dari lapangan.
Besoknya setelah tidak
ada pertandingan aku pulang kerumah sore hari setelah sholat asar karena jarak
rumah ku yang cukup jauh dengan sekolah. Saat aku sedang menyetel lagu dari
ponsel ku, aku menoleh kebelakang, betapa terkejutnya aku ternyata Fajri
dibelakang ku, saat aku sudah sampai di depan gerbang sekolah aku menoleh
sekali lagi, dan yang ku lihat adalah Fajri sedang membantu anak pak satpam mengumpulkan
mainannya yang berjatuhan. Tiba-tiba saja Fajri menoleh kearah ku, karena rasa
kaget aku pun menabrak pagar sekolah, sedikit kulihat Fajri menahan tawa
melihat tingkah konyol ku, untungnya saat itu sekolah sudah sepi, akupun
bergegas menghilang dari pandangannya.
Tak berapa lama setelah kejadian-kejadian di sekolah itu, tiba-tiba Fajri mengirim pesan melalui BBM kepada ku, Hampir saja aku jatuh dari tempat tidur melihat pesannya.
“Assalamualaikum
Yasmine, sedang sibuk?” tanyanya melalui chat di BBM.
“Waalaikumsalam, enggak
kenapa?” tanyaku.
“Yasmine sebelumnya aku minta maaf, aku Cuma mau memastikan
aja benar ya Yasmine punya perasaan sama saya?, maaf Yas bukan maksud bikin kamu
malu atau gimana-gimana tapi saya takut jadi suudzon aja sama kamu kalo aku
enggak nanya langsung ke kamu. Aku
percaya sama kamu Yas, kalo kamu juga bukan orang yang setuju dengan aktivitas
pacaran. Yang Aku khawatirkan, kamu terganggu dengan rasa yang kamu miliki
kepada ku Yas, Aku enggak mau aktivitas kamu terganggu dan menjadi sia-sia
karna perasaan yang kamu miliki ini, sekali lagi aku minta maaf ya kalo ternyata aku yang salah.
“Panjang ya, aku jadi
bingung mau jawab dari mana, kamu harus tanggung jawab kalo trackpad
handphone ku rusak ya hehe, maaf bercanda. Tanpa aku jawab pun kamu udah tau
jawabannya Faj, terimakasih untuk
kepercayaan yang kamu kasih ke aku, tapi aku enggak yakin kamu benar-benar
percaya sama aku, tapi kamu benar tentang itu, Fajri enggak perlu khawatir
semua itu enggak mengganggu kok InsyaAllah, aku bukan orang yang mencampur
adukan masalah pribadi ku dengan organisasi atau sekolah ku”
“Cinta datang karena
terbiasa Yas, jadi aku harap kamu bisa mengalihkannya dengan hal lain agar
kamu lupa Yas. Semoga setelah ini enggak ada yang berubah ya Yas”
“InsyaAllah Faj, aku
memang bukan orang yang pandai menyembunyikan perasaan, maaf jika aku terlalu
agressif mengekspresikan perasaan ini dan kamu jadi terganggu ya Faj.”
"Iya yas, aku juga minta maaf. jangan terlalu larut dalam rasa bersalah ya Yas".
Kubiarkan saja pesannya
yang terakhir itu, sudah cukup jelas semua bagiku, tak perlu lagi kutanyakan
rasanya pada ku, akupun terlelap tidur dengan BBM yang masih menyala
dipesannya. Tak terasa kini sudah setahun sejak kejadian
itu, aku sudah sedikit bisa melupakan rasa ku padanya, hanya rasa ku bukan
orangnya, karna buat ku melupakan orangnya akan sangat sulit tapi melupakan
rasanya InsyaAllah akan mudah dijalani, kini aku fokus pada ujian masuk kuliah
karena itu lebih penting.Setelah kejadian itu aku dan Fajri tidak pernah lagi saling bertegur sapa sebagaimana mestinya, seakan-akan kita ada di
dunia yang berbeda, memang tak ada yang berubah hanya jarak saja yang kami
buat, semua terjadi begitu saja. Dekat tapi berjarak sebut saja seperti itu,
dan aku selalu ingat satu kalimat “Jodoh pasti bertemu”.
--Tamat--
mungkin judulnya enggak sesuai ya hehehe .__.v . maaf panjang...
Ftrrzkm
bersama malam yang basah.