Minggu, 02 April 2017

Dibalik Jendela

Dokumentasi Pribadi

Dibalik jendela.
Ada air rintik rintik.
Ada pohon dan bunga yang gembira.
Ada kucing yang meringkuk menghangatkan tubuh di teras.
Dan ada kamu yang menanti aku, mungkin.

Dibalik jendela.
Ada api di perapian.
Ada coklat hangat dalam cangkir kesayangan.
Ada selimut manis yang melilit tubuhmu.
Dan ada kamu yang mengabaikan aku, mungkin.

Perlahan namun pasti
selangkah demi selangkah
aku mendekati pintu
melepas segala kehangatan dalam ruang yang nyaman
untuk menemui kamu
menjemputmu dalam rintik hujan itu.

Saat aku ingin berlalu pergi dari depan pintu
ada kamu berjalan perlahan menghampiriku
membawa payung cantik
dan handuk nan tebal.
Hatiku terasa meledak, sadar bahwa kamu benar peduli padaku.
Kemudian
Dibalik jendela sore itu.
Ditengah rintik hujan nan syahdu.
Ada aku dan kamu saling melepas rindu.

Sangat bersyukur kamu belum berlalu.
Coklat panas dan selimut hangat di dalam sana?
Biarkan menjadi milik kucing yang sedari tadi meringkuk di teras rumahku.
Yang penting, kamu tahu bahwa aku ada untukmu.

Sangat bersyukur ada kamu yang sadar akan keberadaanku.
Penuh dengan kerelaan, meninggalkan singgah sanamu di dalam sana.
Buatku yang penting ada kamu saja, dengan atau tanpan handuk hangat sekalipun.
Itu sudah cukup buatku.

ftrrzkm-