31 Mei 2016
UNJ ramai, bukan ramai oleh mahasiswa berbaju merah dan
beralmet yang seperti kemarin, melainkan hari ini UNJ ramai oleh banyak calon
mahasiswa baru yang sedang berburu perguruan tinggi negeri dan yang sedang
melakukan berbagai macam registrasi agar resmi menjadi mahasiswa UNJ.
Bejalan diantara keramaian ini membuat saya menjadi merasa
kembali ke kira-kira dua tahun lalu, saat sedang berusaha untuk mendapatkan
perguruan tinggi negeri yang diharapkan.
Hari ini sedang diadakan ujian SBMPTN di UNJ, yang membuat
UNJ dipenuhi oleh orang tua dan anaknya. Ada orang tua yang duduk menunggu
anaknya selesai ujian, ada juga orang tua yang duduk menunggu anaknya selesai
melakukan registrasi untuk menjadi mahasiswa UNJ.
Yang terlihat adalah, wajah orangtua yang penuh harap, wajah
orang tua yang merasa bangga karena bisa sampai menyekolahkan anaknya sampai 12
tahun dan sebentar lagi memasuki perguruan tinggi.
Ya memang dua tahun
lalu, saya tidak mengalami fase ujian SBMPTN ini, tetapi rasanya hati begitu
gembira melihat keramaian ini. Melihat bahwa pendidikan masih sangat diperlukan
di Indonesia ini, sehingga masih banyak dan ramai calon mahasiswa yang mengejar
pendidikan di tempat yang mereka impikan atau yang menurut mereka terbaik.
****
Pesan untuk yang
masih bisa mengenyam bangku pendidikan di perguruan tinggi
Hai, kakak-kakak mahasiswa.
Bagaimana kuliahnya?
Sudah mulai merasa rumitkah dengan mata kuliah yang sedang
ditempuh?
Bagaimana dosen-dosennya? Bervariasikan?
Alhamdulillah ya kita masih diberikan kesehatan serta rezeki
lebih sehingga masih bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.
Alhamdulillah juga orang tua kita masih mampu menyisihkan
rezekinya untuk menyekolahkan kita sampai saat ini.
Sadar atau tidak, kita seharusnya memanfaatkan kesempatan
ini semaksimal mungkin. Datang ke kampus, masuk kelas, memperhatikan materi
yang diberikan oleh dosen dengan seksama, mengerjakan kewajiban kita sebagai
mahasiswa (Belajar dan mengerjakan tugas). Tapi sering sekali ya, rasa malas
itu menghinggapi kita, hal yang manusiawi memang, tetapi bukankah rasa malas itu harus dilawan bukan dipelihara?
Menurutku pribadi, jika kita tidak menjalankan kewajiban
kita sebagai mahasiswa, itu sama saja kita menyia-nyiakan kesempatan yang kita
dapatkan untuk dapat berkuliah. Banyak sekali di luar sana yang menginginkan
untuk kuliah namun nyatanya belum berkesempatan karena berbagai hal. Main?
Refreshing? Boleh saja, tidak ada yang melarang. Namun kembali lagi kita harus
mengingat kewajiban kita sebagai mahasiswa,jangan lalu karena main dan
refreshing kewajiban kita menjadi terbengkalai, atau bahkan sampai menyusahkan
orang lain.
Mensyukuri nikmat Tuhan atas kesempatan berkuliah ini,
sederhana saja menurutku pribadi yaitu dengan menjalankan kewajiban sebaik
mungkin. Miris rasanya ketika melihat masih banyak orang yang sudah mendapat
kesempatan berkuliah kemudian menyia-nyiakannya begitu saja.
Ya sekian saja, semoga kita semua tidak termasuk kedalam
orang-orang yang menyia-nyiakan kesempatannya untuk berkuliah, menyia-nyiakan
kesempatannya untuk mendapatkan pendidikan J.
”ingatlah masa-masa dimana kamu sedang berada dalam fase
sulitnya mencari perguruan tinggi yang diidamkan. Maka ketika kamu sudah
mendapatkan jalan atas kesulitan itu jangan sia-siakan, manfaatkanlah sebaik
mungkin J”