Sabtu, 28 Februari 2015

Tentang Tidur

Aku bermimpi akan hal buruk di dalam lelap ku.
Aku terbangun, dan tak bisa memejamkan mata ku lagi.
Resah, karna pagi masih jauh dari jangkauan waktu.
Sepi, tentu saja karna malam sudah sangat larut.
Dan akhirnya aku pasrah.
Meringkuk bersama hening di tepian ranjang.

Berharap cepat atau lambat kembali terlelap.

Susah tidur.                                
Mungkin karna masih ada hal yang belum terselesaikan.
Susah tidur.
Mungkin karna masih ada yang mengganjal hati.

Aku susah tidur, rasanya obat tidur pun akan sulit melelapkan.
Jika benar berhasil, mungkin yang didapat selanjutnya adalah ketergantungan.

Biarlah, ku pasrahkan saja.
Sejauh mana mata ini bertahan dalam dini hari yang sepi.

Dan untuk mu. Masih kamu. Semoga kamu tidak mengalami hal yang sama.
Aku masih ingin menjadi lampu tidur yang menemani lelap mu.
Itupun jika kamu masih mau.
Jika tidak, matikan saja sinar redup yang menemani lelap tidur mu itu.
Biarkam gelap, atau lampu lain yang menemani.

Aku masih sama, untuk hari ini, besok, dan seterusnya.
Berharap menjadi satu-satunya lampu tidur yang menemani mu, ketika kamu terlelap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar