Senin, 10 November 2014

Tetaplah Menatap Lurus ke Depan

Tetaplah menatap lurus ke depan.
Jangan menoleh kemana pun.
Biarkan punggung mu terpajang jelas di hadapan ku.
Biarkan lapangnya punggung mu, ku nikmati meski hanya dari kejauhan.
Maaf bila aku lancang mengamati mu.


Mengamati mu tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Aku tidak akan memberikan isyarat apa pun agar kamu mengerti, tidak akan.
Sungguh yang aku ingin hanya berdiam diri ditempat ku, mengamati setiap inci gerakan yang kamu lakukan.
Sudah cukup buat ku.
Tidak perlu kamu tahu ada aku di belakang mu.
Tidak perlu kamu berbalik dan memberi senyum itu.

Ada atau tidak ada aku bagi mu semua sama saja.
Memberi isyarat atau tidak, semua akan tetap sama, tidak akan merubah apapun.
Maka cukup buat ku menikamati bayang mu, punggung mu.
Dan cukup buat ku melihat senyum dan tawa mu meski itu bukan karena ku.

Mungkin bodoh, naif atau terlihat seperti omong kosong.
Tapi aku berusaha merasa cukup dengan itu.
Karena bisa apa aku? jika memang nyatanya hanya itu yang dapat ku miliki.
Berusaha cukup, meski dikenyataannya memang tidak pernah cukup.   


Tetaplah menatap lurus ke depan, sehingga raga mu tetap terpampang jelas dihadapan ku.
Dan banyang mu bisa ku simpan rapat-rapat dalam mata ku.


kau membelakangi ku, ku nikmati bayang mu~
dee-Hanya Isyarat.

ftrrzkm.
5/11/2014.
masih bersama hening..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar