Rabu, 08 Oktober 2014

Buku, Pasar Senen, dan Musholah

                “Jangan menilai buku dari luarnya saja” Sering kita mendengar istilah seperti itu, biasanya digunakan dalam hal ‘mengenal’ kepribadian seseorang, namun kini aku ingin mengaplikasikannya pada sebuah pengalaman membahagiakan yang ku temukan disore hari bersama seorang teman. Hari itu aku dan seorang teman bertekad untuk mencari buku penunjang mata kuliah, di pusat buku-buku bekas tepatnya di Pasar Senen. Banyak mahasiswa-mahasiswa yang dengan santainya mencari buku-buku yang diperlukan disana,dengan berbagai alasan sendiri tentunya, termasuk aku. Aku memilih pasar senen sebagai pemeran utama dalam melengkapi buku-buku mata kuliah karena harga disana cukup jauh lebih murah dibandingkan dengan di toko-toko indah berudara AC. Meski memang kualitas buku yang dipunya berbeda, tidak masalah buat ku, karena yang terpenting adalah ‘isi’nya.

                Setelah berkeliling mencari buku yang ternyata akhirnya tidak mendapatkan apa-apa, aku dan teman ku tersebut memutuskan untuk menunaikan sholat ashar, aku pikir akan sulit mencari musholah ditempat itu , ternyata musholah yang dicari-cari terpampang jelas di depan mata, Alhamdulillah. Setelah memasuki musholah teresebut, subhanallah tidak sesuai dengan apa yang aku bayangkan, musholah tersebut bersih dan rapih serta ber-AC, dan yang terpenting tempat wudhunya terpisah antara laki-laki dan perempuan.

                Inilah mengapa aku sebut jangan menilai buku dari luarnya, ternyata pasar senen yang sangat merakyat itu, memiliki musholah yang nyaman dan bersih, melebihi musholah-musholah yang pernah ku temui di tempat wisata-wisata yang bahkan tempat wudhunya bercampuran antara laki-laki dan perempuan. Sangat bersyukur rasanya saat itu, karena jika dipaksa sholat di kostan kemungkinan tidak akan tepat waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar