Rabu, 02 November 2016

SRINGOPI "Kopi dan Cokelat"



Ini adalah kali pertama Fitri menuliskan tema tentang “KULINER”, meskipun kali pertama bukan berarti Fitri tidak pernah makan, melainkan makan ya makan saja tidak dituangkan ke dalam bentuk tulisan hehe. Yup langsung saja yaaa~

Pada suatu hari Fitri pergi bersama Shita dan Rizka ke sebuah tempat “nongkrong” yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Tempat ini merupakan rekomendasi dari Shita (yang sebelumnya sudah lebih dulu mengunjungi tempat ini) dan tempat ini bernama “Sringopi”, yap dari namanya saja sudah jelaskan? Ngopi=minum kopi. Meskipun begitu di Sringopi ini tidak hanya disajikan kopi saja, melainkan banyak menu minuman lainnya aneka teh, susu, cokelat, makanan kecil pun ada. Tag line dari Sringopi ini adalah “Sringopi Kopi dan Cokelat” “Sringopi WARKOP-nya Indonesia” itu sih kira-kira yang Fitri baca.

Menu yang Fitri coba untuk pertama kalinya di Sringopi yaitu cokelat blackforest, kemudian Shita memesan susu avocado, sedangkan Rizka memesan es kopi mangga. Dan pada sedotan pertama cokelat blackforest itu, surga sekali rasanya sungguh, kenikmatan cokelat yang dipadu dengan rasa blackforest, bahkan fitri pun curiga jangan-jangan rasa dari blackforest itu berasal dari tart blackforest yang diblender dengan coklat. Manis cokelatnya pun pas tidak terlalu pekat yang biasanya membuat perut agak sedikit mual dan tenggorokan tercekat lengket, pokoknya 5 bintang, 4 jempol untuk Cokelat Blackforest Sringopi. Susu Avocado, dan Es Kopi Mangganya pun tidak kalah enak (Fitri tahu rasanya, karena sempat mencicipi menu yang dipesan oleh Rizka, dan Shita itu hehe).

Penampakan Cokelat Blackforest, Es Kopi Mangga, dan Susu Avocado

Ada satu menu di Sringopi yang membuat Fitri penasaran yaitu, cokelat tiramisu. Lain waktu jika ada kesempatan untuk menyambangi Sringopi lagi, tentu Fitri akan memesan cokelat tiramisu itu, dari namanya saja sudah cukup menggoda ya. Dari segi harga di Sringopi ini bagi Fitri lumayan mahal, namun sebenarnya sepadan dengan apa yang disajikan, dari hasil penjelajahan menu, kisaran harga di Sringopi ini 25k-50k. Dan terkejut serta bahagia lah Fitri ketika untuk pertama kali transaksi mendapatkan “Member Card” Gratissss!! Namanya “Sringcard” yeaay.

SRINGCARD



Tata ruang atau suasana ruang di Sringopi bisa dibilang nyaman, karena ada Indoor dan outdoor. Selain itu hiasan dindingnya pun menarik, kursi-kursi yang full color juga sangat mendukung suasana, dan tidak lupa di Sringopi disediakan permainan-permainan seperti monopoli, kartu, dll, dan ada free wifi lhoo nyaman bukan?. Oh iya, lokasi Sringopi ini sendiri ada di Jln. Gardenia Utara Raya. Blok Br I No 5. Ruko Galaxy Residence- Bekasi.
Outdoor Sringopi












Kasir













Suasana Sringopi yang Full Color






















More Information:

IG/Twitter: @SRINGOPI

FB: SRINGOPI ID

Email: Sringopi ID


Telepon: 021-29088482





Rabu, 19 Oktober 2016

Pesan untuk Nona

kepada pemberi surat didalam foto ini, amplop suratnya kupinjam dulu ya untuk ilustrasi :)


Aduh sungguh aku tidak mengerti
dengan segala tindak tandukmu yang menyebalkan.
Entah aku yang terlalu sensitif dan peka.
Atau memang kamu yang begitu lewat batas.

Sebelumnya aku ingin bertanya.
Apakah cita-citamu itu ingin menjadi seorang bos?
Jika ya, wah cita-cita yang sangat bagus bukan?
Membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Kemudian, jika benar kamu ingin menjadi bos
sepertinya kamu akan menjadi bos yang amat sangat otoriter.

Mengapa begitu?
Tentu saja! semua sudah terlihat atas sikapmu saat ini.
Kepada temanmu saja seperti itu.
Lalu bagaimana kepada bawahanmu?
Ah semoga kamu tidak memandang rendah mereka.

Kenapa aku bisa berkata seperti itu?
Karena kamu begitu mendominasi segala penjuru ruang yang ada.
Senatiasa ingin pendapatmu didengarkan
namun enggan mendengar pendapat orang lain.
Pendapat orang lain selalu saja kamu cela dengan segala kekurangannya.

Ingin dihargai, namun enggan menghargai.
Senang sekali mengkritik orang lain
namun enggan menerima kritikan dari orang lain.
Kenapa selalu kamu yang lebih murka, padahal kamu yang salah?
Sungguh nona, aku semakin tidak paham dengan apa yang ada di dalam kepalamu.

Ah… cukuplah aku menulis segala keegoisanmu.
Aku hanya berharap, semoga aku tidak termasuk kedalam golongan itu.
Dan berharap semoga segala penilaian panjang lebarku ini salah.
Semoga kamu benar bisa menyangkal segala perspektifku tentangmu.
Wahai manusia dengan segala kubu yang kamu ciptakan.

Tertanda.
Seseorang yang pernah kamu sakiti hatinya dengan sikap dan perbuatanmu.


PS: Sungguh aku tidak menulis ini dengan rasa penuh amarah.
Aku menulis ini dengan rasa santai dan segala ketenangan hati.
Tidak perlu bertanya, aku sudah memaafkan segala yang terjadi.
Namun tidak akan kubiarkan kamu, jika hal sama kembali terulang lagi.
Sekian saja.

Semoga Tuhan meluruskan segalanya, ya nona.

ftrrzkm-

Jumat, 14 Oktober 2016

Semoga Aku Bukan Psikopat


Jikalau aku punya keberanian.
Akan kutusukan pisau tepat diurat nadiku.
Biar berhenti segala denyut nadi,
Mengakhiri segala hidup tanpa aura semangat yang menyiksa.

Atau….

Jikalau aku punya keberanian.
Akan kudatangi kamu tengah malam
menusukan pisau tepat dijantungmu
agar merobek denyut jantungmu
dan pergilah kamu meninggalkan dunia ini.

Oh sayang sekali.
Aku manusia takut hukum.
Akan sengsara hidupku di dalam sel sana.
Dan sayang sekali.
Aku manusia takut dosa.
Menghentikan detak jantungmu pun aku berdosa.
Lebih lagi jika aku menghentikan denyut nadiku sendiri.
Akan tidak tenanglah diriku dalam kematian.
Tidak akan diberikan tempatlah aku di akhirat sana.

Nyatanya..
Aku masih punya akal.
Masih benar sadar akan apa yang aku lakukan.
Meskipun ingin sekalipun
jika buruk, tidak akan kulakukan, mungkin.


Semoga aku bukan psikopat.

ftrrzkm-

Senin, 26 September 2016

Sendiri Biru

But Sadness always think about sad, and Joy always think about fun -F

Aku kira aku telah sembuh
dari segala luka yang membiru pilu.
Aku kira, aku telah kembali menjadi aku
yang senantiasa fokus, bahagia, tanpa beban.

Nyatanya aku belum pulih
masih ingin menangis
masih merasa sepi yang sangat.
Maka…
Aku pun kacau.
Aku pun berantakan.
kehilangan akan segala semangat yang menggebu.

Tercekat segala ucap
habis semua dilalap duka.
Keseimbangan telah hilang.
Aku gontai setiap saat
tanpamu.

Ya, tanpa kamu.
Yang entah lari kemana?
Yang kini tak bisa kukejar lagi.
Karena lemah kakiku melangkah, lelah.
Atau karena benteng yang terang-terangan telah kamu pasang?

Tubuh lemas tak berdaya.
Hidup resah tak tentu arah.
Kamu anggap mudah semua yang kurasa.
Nyatanya aku terlalu sakit untuk bangkit lagi.

Sungguh aku tak mengapa.
Jika kamu lebih cepat melupa perasaan dulu.
Lalu mendamba sosok indah lain di luar sana.
Biarkan saja aku sendiri seperti ini.

Mengobati birunya luka, yang entah sampai kapan?
Karena aku terlalu hancur untuk melaju tanpamu.

Selasa, 20 September 2016

First Step MABA UNJ.

MPA 2016 (Foto Oleh: Fitri)

Kali ini Fitri selaku admin/pemilik blog ini, yang biasanya nulis yang gombal-gombal atau yang melow-melow, kali ini akan menuliskan tentang First Step Maba UNJ. First artinya pertama, Step artinya langkah, MABA kepanjangan dari Mahasiswa Baru, dan UNJ itu Universitas Negeri Jakarta (buat yang masih belum tau, ini IKIP dulunya). Maka Fitri mengartikannya sebagai “langkah pertama mahasiswa baru Universitas Negeri Jakarta”.

Fitri juga mahasiswa baru, tapi dua tahun lalu jadi mahasiswa barunya, belum tua-tua amat lah ya. Mahasiswa baru bagi Fitri adalah identik dengan wajah cerah, penuh semangat, berbinar, dan bawa map hijau bergambarkan gedung UNJ, nah maka Map hijau adalah langkah pertama bagi MABA UNJ, kenapa? Karena Map hijau itu berisi berkas-berkas yang harus dilengkapi untuk daftar ulang, maka kesimpulannya adalah daftar ulang merupakan langkah pertama bagi mahasiswa baru UNJ. Sekarang tahu kan apa langkah pertama jadi seorang mahasiswa baru UNJ? Jadi langkah pertamanya bukan cari gebetan buat dijadiin pacar ya, tapi daftar ulang hehe.

Rasanya kurang afdol ya kalo ngomongin langkah pertamanya aja? Lanjut deh ya, langkah selanjutnya habis daftar ulang yaitu mempersiapkan keperluan-keperluan untuk Masa Pengenalan Akademik (sejenis OSPEK) nah MPA ini biasanya berjalan satu minggu, dalam satu minggu rangkaian didalamnya yaitu ada: Brifing MPA fakultas dan jurusan atau prodi, Opening MPA UNJ, MPA fakultas, MPA jurusan atau prodi, yang terakhir closing MPA UNJ.

MPA bukan hanya sekedar MPA tapi ada manfaatnya juga. Nah manfaat MPA bagi penulis sendiri adalah: pertama kita jadi mengenal lingkungan kampus, kedua kita jadi mengenal teman satu jurusan dan teman satu fakultas (menambah teman, gebetan, dan pacar intinya), ketiga kita jadi mengenal dosen-dosen yang nantinya akan mengajarkan kita ilmu yang bermanfaat (keliatan kan tuh mana yang killer mana yang engga), keempat  kita jadi mengenal kakak senior kita, dan kelima kita jadi mengenal organisasi-organisasi yang ada di kampus. Bermanfaatkan MPA itu? meski lelah, meski harus kena marah kakak senior, tapi semua itu sebanding dengan apa yang kita dapatkan, belum lagi pengalaman yang akan terus kita kenang dari MPA itu sendiri.

Kemudian langkah selanjutnya, bagi kamu anak rantau bisa cari kos-kosan yang mau nampung kamu tentunya. Selain yang mau nampung kamu, cari juga yang tempatnya nyaman dan sesuai karaktermu. Kalo kamu tipe yang suka keramaian bisa cari kontrakan yang nampung sampe 10 orang, atau kos-kosan yang satu kamar bisa berdua dan tetangganya lebih dari 20 kamar. Tapi buat kamu yang sukanya tidak terlalu ramai bisa cari kos-kosan yang satu kamar sendiri aja, dan tetangganya dibawah 5 kamar, ya kayak Fitri gini (ini sudah tahun ke-2 Fitri jadi anak kos kurang gizi).

Pengalaman Fitri sendiri pas “First Step MABA UNJ” menyenangkan kok, penuh bunga dan kebahagiaan. Tapi bunga yang dulu tumbuh mekar kini sudah layu, dan mulai rontok, tapi itu tidak mengurangi kebahagiaanku sebagai Mahasiswa yang kini sedang menjejakan kaki di semester 5. Intinya mengesankan sekali masa-masa jadi MABA (tidak) Ketjehnya kala itu. Setiap mengenang masa-masa itu suka tertawa sendiri seperti yang kurang waras.

Udah ya basa-basi penuh cintanya tentang "Firts Step MABA UNJ"

See you. ftrrzkm-

Ps; Selalu senang ketika lihat mahasiswa-mahasiswa baru yang (masih) penuh semangat.

Tebak aja yang namanya Fitri yang mana (MPA 2014)

Rabu, 03 Agustus 2016

Kamu



1

Jatuh cinta pada teman lama, salah kah?
Dia teman masa remajaku di Sekolah Menengah Atas.
Sungguh dia sangat berbeda sekarang.
Proses pendewasaan diri telah mengubahnya menjadi sosok bidadari.
“Apa kabar?”
“Baik, kamu?”
“Terasa menjadi lebih baik setelah bertemu kamu lagi”
Dia tertawa mendengar jawabanku, lihat lah tawanya itu.
Sungguh acara reuni ini membuat aku kehilangan akal sehat.
Padahal dulu dialah teman yang paling sering menjadi korban keisenganku.
“Kenapa kamu tertawa Winda”
“Bercandaanmu sangat konyol, kamu masih saja menyebalkan, sama seperti dulu Ki”
“Apanya yang menyebalkan?”
“Kamu baru saja menggoda istri orang. Aku permisi ke suamiku dulu ya”

***

2

Tiada yang lebih indah selain melihat tawamu.
Aku rela melakukan hal bodoh dihadapanmu, demi melihat tawa itu.
Setelah kamu menertawai kebodohanku, aku akan berpura-pura merajuk kepadamu, agar kamu membujukku.
Kamu adalah pria yang membuatku tergila-gila.
Membuatku kecanduan untuk terus menatapmu, di gelap malam sekalipun.
Aku telah jatuh cinta sangat jauh padamu.
Sampai-sampai aku rela kamu terus menertawaiku karena perbuatan isengmu yang berhasil membuatku tampak bodoh.
Sayangnya, kita tidak bisa seperti itu lagi.
Malam ini kita dipertemukan lagi, dan aku masih jatuh cinta padamu.
“Apanya yang menyebalkan?” tanyamu, setelah sedikit merayuku.
“Kamu baru saja menggoda istri orang. Aku permisi ke suamiku dulu ya” jawabku

***

3

Sore di pantai Bali itu, aku senantiasa memperhatikanmu.
Memperhatikan Setiap gerak-gerik langkah kakimu, dan gerak-gerik matamu.
Aku hanya ingin tahu, sosok mana yang sedang kamu telanjangi dengan matamu itu.
Setelah aku tahu, pupuslah harapanku pada sore hari yang sakit itu.
Tahun-tahun berlalu tanpa kusebut namamu.
Tuhan berkata lain, pada matang usia kita.
Aku mendapatkanmu Winda.
Semua terasa sempurna sampai akhirnya matamu berkata lain padaku.
“Mas, Aku tadi bertemu dengan Rizki disana”
Lihatlah binar matamu itu Winda, “Oh ya?”
“Iya mas, dia masih seperti dulu”
Ah aku terluka oleh kata yang kamu lantunkan dengan Binar dimatamu itu Winda.
Sungguh acara reuni ini terasa seperti sore di pantai Bali yang sakit tempo dulu

Minggu, 24 Juli 2016

Hujan Pernah Menakutkan




Hujan pernah menakutkan.
Dibalik ketenangan tetesan airnya, hujan pernah menjadi sangat mengerikan.
Membuat diri enggan menengoknya, barang sebentar saja.

Hujan di bulan desember.
Di tepi pantai kuta, memandang punggungmu dari ke jauhan.
Hujan pernah menjadi sangat indah saat bersamamu.
Pernah juga membuatku duduk melipat kaki ketakutan dihadapanmu.
Hujan pernah menjebak kita bersama ditengah badainya.
Dan kini, aku meringkuk sendirian menikmati suara-suara hujan dari luar sana.
Tanpa ada kamu, tanpa mencipta kenangan tentang kita lagi.

Mungkin kamu sudah melupakanku, namaku mungkin.
Tidak masalah, setidaknya hujan bulan desember senantiasa menyimpan titik-titik kenangan kita.
Kenangan kita yang kuanggap milik kita bersama, padahal hanya milikku saja.
Hanya aku yang menganggapnya nyata.

Hujan bulan desember, di balik jendela.
Menyisakan butiran-butiran bening di jendela.
Mencipta embun dingin
tubuh gigil, daun dan tanah yang basah.
Semua itu tetap terasa indah, meski tanpamu lagi.

Hujan di bulan desember.
Pernah menyenangkan.
Pernah meretas duka.
Mencipta ketakutan dalam diri.

Sepertinya aku masih menyimpan sedikit untukmu.
Menyimpan harapan.
seperti langit yang berharap pada hujan dan matahari agar mencipta pelangi setelah hujan.
Atau barangkali tidak sama sekali?

Hujan pernah menakutkan.
Berharap kita yang menakutkan, menjadi cerah ceria pada waktunya.


Ftrrzkm


Kamis, 23 Juni 2016

Wanita yang Diam-diam Memperhatikanmu

Jangan lupa mengelap sepatumu malam ini
agar esok tidak terlambat lagi.
Jika kamu terlambat
akan ada wanita yang senantiasa mencari punggungmu
yang diam-diam memperhatikanmu.

Wanita itu tentu kamu tahu namanya
namun tidak dengan rupanya.
Bagaimana dengannya?
Wanita itu tentu mengenal namamu
dan tentu mengetahui bagaimana rupamu.

Tampan.
Terlebih jika senyum bersangkar di wajahmu.

Tentang wanita itu?
Tidak perlu khawatir
secepat mungkin akan kamu ketahui bagaimana rupanya.

Namun, tunggu dulu
jangan terlalu berekspetasi tinggi.
Wanita itu hanyalah wanita biasa
tidak cantik, tidak putih, tidak modis, sangatlah biasa.
Berjanjilah tidak akan menyesal setelah mengetahuinya?

Percayalah.
Tidak sulit untuk mengetahui siapa wanita itu.

Jika kamu bertanya bagaimana caranya?

Mari kuberi tahu.
Janganlah kamu mengelap sepatumu malam ini
lakukan lah esok pagi
datang lah seterlambat mungkin
agar sebuah hukuman menghampirimu.
Perhatikan dengan seksama
dan lihat lah sekitarmu
carilah wanita yang ekor matanya senantiasa mengikuti gerak-gerikmu
itulah wanita yang diam-diam memperhatikanmu
dan menginginkan punggung lapangmu.

Sudahkah kamu menemukannya?
Jika sudah, beri tahu aku.

Karena aku adalah wanita itu.
Wanita dengan ekor mata yang menginginkan punggungmu.

Ftrrzkm.
23/6/2016

28/8/2014 (Aku menemukanmu)

Selasa, 31 Mei 2016

Mensyukuri Nikmat Menempuh Pendidikan

31 Mei 2016

UNJ ramai, bukan ramai oleh mahasiswa berbaju merah dan beralmet yang seperti kemarin, melainkan hari ini UNJ ramai oleh banyak calon mahasiswa baru yang sedang berburu perguruan tinggi negeri dan yang sedang melakukan berbagai macam registrasi agar resmi menjadi mahasiswa UNJ.

Bejalan diantara keramaian ini membuat saya menjadi merasa kembali ke kira-kira dua tahun lalu, saat sedang berusaha untuk mendapatkan perguruan tinggi negeri yang diharapkan.

Hari ini sedang diadakan ujian SBMPTN di UNJ, yang membuat UNJ dipenuhi oleh orang tua dan anaknya. Ada orang tua yang duduk menunggu anaknya selesai ujian, ada juga orang tua yang duduk menunggu anaknya selesai melakukan registrasi untuk menjadi mahasiswa UNJ.

Yang terlihat adalah, wajah orangtua yang penuh harap, wajah orang tua yang merasa bangga karena bisa sampai menyekolahkan anaknya sampai 12 tahun dan sebentar lagi memasuki perguruan tinggi.

 Ya memang dua tahun lalu, saya tidak mengalami fase ujian SBMPTN ini, tetapi rasanya hati begitu gembira melihat keramaian ini. Melihat bahwa pendidikan masih sangat diperlukan di Indonesia ini, sehingga masih banyak dan ramai calon mahasiswa yang mengejar pendidikan di tempat yang mereka impikan atau yang menurut mereka terbaik.

****

Pesan untuk yang masih bisa mengenyam bangku pendidikan di perguruan tinggi


Hai, kakak-kakak mahasiswa.
Bagaimana kuliahnya?
Sudah mulai merasa rumitkah dengan mata kuliah yang sedang ditempuh?
Bagaimana dosen-dosennya? Bervariasikan?

Alhamdulillah ya kita masih diberikan kesehatan serta rezeki lebih sehingga masih bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

Alhamdulillah juga orang tua kita masih mampu menyisihkan rezekinya untuk menyekolahkan kita sampai saat ini.

Sadar atau tidak, kita seharusnya memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. Datang ke kampus, masuk kelas, memperhatikan materi yang diberikan oleh dosen dengan seksama, mengerjakan kewajiban kita sebagai mahasiswa (Belajar dan mengerjakan tugas). Tapi sering sekali ya, rasa malas itu menghinggapi kita, hal yang manusiawi memang, tetapi bukankah rasa malas itu harus dilawan bukan dipelihara?

Menurutku pribadi, jika kita tidak menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa, itu sama saja kita menyia-nyiakan kesempatan yang kita dapatkan untuk dapat berkuliah. Banyak sekali di luar sana yang menginginkan untuk kuliah namun nyatanya belum berkesempatan karena berbagai hal. Main? Refreshing? Boleh saja, tidak ada yang melarang. Namun kembali lagi kita harus mengingat kewajiban kita sebagai mahasiswa,jangan lalu karena main dan refreshing kewajiban kita menjadi terbengkalai, atau bahkan sampai menyusahkan orang lain.

Mensyukuri nikmat Tuhan atas kesempatan berkuliah ini, sederhana saja menurutku pribadi yaitu dengan menjalankan kewajiban sebaik mungkin. Miris rasanya ketika melihat masih banyak orang yang sudah mendapat kesempatan berkuliah kemudian menyia-nyiakannya begitu saja.

Ya sekian saja, semoga kita semua tidak termasuk kedalam orang-orang yang menyia-nyiakan kesempatannya untuk berkuliah, menyia-nyiakan kesempatannya untuk mendapatkan pendidikan J.

”ingatlah masa-masa dimana kamu sedang berada dalam fase sulitnya mencari perguruan tinggi yang diidamkan. Maka ketika kamu sudah mendapatkan jalan atas kesulitan itu jangan sia-siakan, manfaatkanlah sebaik mungkin J

Sabtu, 30 April 2016

Mawar di Atas Kasur

Suatu pagi aku menemukan setangkai mawar diatas kasur.
Berbeda dari yang lain.
Warnanya secerah matahari di sore hari.
Segar dipandang bagai embun kala pagi datang.

Suatu waktu
Aku lihat dia layu
Kelopaknya berjatuhan bergiliran.
Bagai tampak lelah menghadapi dunia.

Mengapa?
Apa karena ia tidak sepopuler kawannya? Mawar merah?
Apa karena ia tidak tampak lembut seperti mawar putih?
Apa karena ia tidak mengagumkan seperti mawar biru dan hijau? Langka.

Mengapa ia begitu peduli?
Bukankan ia juga memiliki keistimewaan tersendiri?
Sebuah keistimewaan bagi orang-orang yang mencintainya.
Jika layu seperti ini, maka yang mencintainya akan merasa sedih atas itu.
Orang-orang yang benar mencintai dan menyayanginya.

Mawar yang kini berada diatas kasurku.
Percayalah, kamu indah tak kalah indah dengan mawar lainnya.
Tetaplah cerah, tetaplah segar, berbahagialah, seperti apapun dirimu.

Itu kapasitasmu.


Ftrrzkm
dengan setangkai mawar ditangan.


Tips Pulang Malam Seorang Diri

Pulang malam mungkin menjadi suatu hal yang melelahkan bagi sebagian orang dan mengkhawatirkan bagi sebagian wanita (mungkin), tidak  jarang rasa bosan pun menghinggapi, apalagi ketika harus menaiki transportasi umum. Maka disini akan dibahas mengenai beberapa tips menghadapi rasa lelah, rasa khawatir, dan rasa bosan ketika mengalami pulang malam seorang diri menggunakan transportasi umum.

1. Hayati Keadaan Sekitar dengan Penuh Makna
Menghayati keadaan sekitar dengan sederhana dan penuh makna ini dapat membuat rasa lelah dan bosan menjadi agak berkurang, selain itu dapat membuat inspirasi-inspirasi berdatangan dalam kepala bagaikan “pelangi setelah hujan yang diselimuti mendung”. Lemparkan pandangan keluar jendela, atau lihatlah lampu-lampu jalanan dan kendaraan  yang lalu-lalang seakan berkilauan.

2. Jangan Pernah Merasa Sendiri
Ketika rasa khawatir atau takut menghinggapi diri, sadarlah bahwa kita tidak pernah sendirian ketika menaiki transportasi umum. Ada pak supir, ada kenek, ada penumpang lain maka jangan pernah merasa sendiri.  Karena jika terjadi apa-apa pun ada orang disekitar yang bisa menolong jika kita meminta tolong.

3. Pasang Headset dengarkan Radio atau Lagu favorit
Selain dapat mencegah rasa bosan hal ini juga dapat membuat kita tidak merasa kesepian, atau merasa sendiri. Pasang lagu favorit dalam playlist atau putar radio favorit yang dapat menghibur, hal ini dapat menghilangkan stress karena macet juga dapat mendukung penghayatan sederhana yang memunculkan inspirasi. Perjalanan panjang menjadi terasa singkat dan menyenangkan.

4. Baca buku baru, atau baca ulang buku lama
Cara ini cukup efisien bagi kita yang jarang memiliki waktu luang untuk membaca buku. Bawalah buku yang sedang ingin dihabiskan atau buku yang ingin dibaca ulang dalam perjalanan. Selain dapat memperluas wawasan dan menghemat waktu, membaca buku dalam perjalanan pun dapat menghindarkan diri dari rasa bosan dan lelah, perjalanan menjadi tak terasa.

Yak sekiranya itu tips “perjalanan malam seorang diri dengan angkutan umum” ala Fitri Rizka Maulia. Cara-cara tersebut sudah dicoba sendiri, dan dapat dikombinasikan satu sama lainnya lho. Misalnya saja mendengarkan musik sambil menghayati keadaan sekitar, atau sambil membaca buku asik sekali bukan?
Semoga bermanfaat ;)


Ftrrzkm

Sabtu, 26 Maret 2016

Perihal Buku yang Mencantumkan Namaku dan Namamu

Aku menghabiskan hari dengan deretan kata yang terangkai dalam buku
yang tak pernah habis kubaca.

Aku mencarimu diantara ribuan tanda baca
dalam buku langka yang sedang kubaca.

Mencari kutipan-kutipan romantis
seraya menyebut namamu lirih
dalam hening yang terjaga hangatnya.

Aku menari bersamamu
dalam imajinasiku
yang tumpah ruah pada lembar-lembar kertas penawar rindu.

Aku bernyanyi untukmu
dengan puisi-puisi penuh rima
bermakna cinta
yang kita buat berdua
 dalam lautan manusia yang riuh gaduh.

Akan kutuliskan kamu
dalam ribuan puisi cinta kita
yang akan kukirimkan bersama doa dan surat penuh bahagia.

Kuberi lipat kecil, pada bab yang kucipta tentang kita.
Dan kuberi garis warna-warni pada kalimat yang menggumamkan kisah kita lirih.

Kemudian
kuselipkan setiap surat cinta yang kamu kirimkan
dalam buku yang mencatat namaku dan namamu.

Beribu surat sampai menjadi lautan pun tak apa
karena sudah kusiapkan tempat untuk suratmu berlabuh.

Surat cinta yang akan kurangkai
menjadi buku langka
yang tak akan pernah habis dibaca

mencatat namaku dan namamu.

Itu saja.

-ftrrzkm

Jumat, 18 Maret 2016

Tempat Terindah

Mudah saja.

Kemana kamu melangkah dan aku disampingmu
itulah tempat paling indah untukku.

Sekedar berbincang
atau diam tanpa kata
saling berhadapan dan menatap.
Jadilah tempat itu menjadi yang terindah.
                                                      
Jika ditanya
maka jawabku akan itu, menjadi lebih dari Satu.
Karena kamu senantiasa ada
dimana pun kakiku melangkah
karena kita seiring selangkah
jika tidak tentu tak akan menjadi kita.

Hatimu adalah tempat terindah yang kutemukan
di dalamnya kutemukan cinta
cinta yang orang-orang katakan sejati
satu sampai nanti.

Karena aku tidak sekedar melangkah singgah
aku melangkah tinggal

dalam relung hati terdalammu yang indah.

-ftrrzkm

Kamis, 25 Februari 2016

Hujan Kamis Malam

Sudah kukatakan hujan selalu punya cerita.
Deras dan menyeramkan sekalipun hujan senantiasa mengukir ceritanya.
Kesekian kalinya perihal aku dan kamu
bukan lagi dibawah jaket hitam.

Lebih dari itu mungkin.

Segalanya
diluar dugaan, diluar rencana.
Senyummu seperti hujan, lebat.
Jantungku seperti petir, bergemuruh.
Tubuhku sedingin hujan, beku.
Tubuhku beku, lidahku kelu.

Namun...
Ah.. terimakasih hujan.
Kamis malam ini sungguh menyenangkan bersamamu, hujan.

Meski langit gelap, pelangi tetap terpancar
dalam  senyummu, dan senyumku.
Indah.

Tak lama terdengar pula sebuah kabar gembira mengenai berkahnya hujan malam ini.
Ternyata lengkung pelangi banyak muncul di wajah-wajah lelah malam ini.
Hujan mengusir muram dari wajah.
Mencipta lengkung senyum seindah pelangi.
Berkahnya membuat penat sirna.

Maka aku tak ingin merisaukan lagi hujan yang tidak kunjung henti.
Karena segalanya terbayar ketika muncul cerita untuk kenangan yang baru.

Aku, kamu, dan Hujan.

ftrrzkm

Jumat, 15 Januari 2016

Cerita Secangkir Kopi

Kamu tahu?
Meski pun sudah sering merasa sakit karenanya
aku tetap menyukainya, tetap menikmati sore hariku bersamanya.
Ya dia yang selalu membuat perutku sakit melilit

terkadang mual, dan mulas, atau kembung.

Ya, kamu benar tentangnya.
Dia adalah secangkir kopi yang sudah diracik oleh tangan pabrik
yang untuk menghidangkannya tak perlu waktu lama
harum, dengan kombinasi pahit-manis yang menyenangkan juga menyegarkan.

Mungkin, tidak bisa lebih dari dua gelas dalam seminggu
mungkin juga bisa lebih dari itu
entahlah, semuanya hanya terkaan semata.
Terkaan berdasar pengalaman selama ini
setiap cangkir ketiga selesai
sakit itu selalu datang
tentu tanpa kenal apa yang akan, atau yang sedang kukerjakan.

Ingatanku kembali mejamah memori masalalu tentang kopi dalam cangkir.

Cerita Pertama
Kelas Satu SMA

     Saat itu ujian tengah semester tengah berlangsung, aku yang esok harinya akan menghadapi matematika merasa butuh kopi. Itu bukanlah cangkir pertamaku dalam pekan ujian tersebut, melainkan cangkir ketiga di hari ketiga. Aku meneguknya di sore hari, tanpa berpikir apa yang sebelumnya kumasukan untuk mengisi perut. Alhasil? Malam harinya aku mual, dan muntah, sama sekali tidak ada konsentrasi dalam kepalaku untuk mengulik matematika. Keesokan harinya aku lemas dan sempurna sakit dalam menghadapi ujian.

Cerita Kedua
Kuliah Semester Tiga (1)

     Tidak ada ujian yang akan dihadapi seperti sebelumnya, hanya tugas-tugas ringan. Berawal dari kakakku yang menawarkan untuk membuat secangkir kopi, aku tidak langsung mengiyakan tawarannya, dan akhirnya ku iyakan juga tawarannya. Ketika itu bukan secangkir kopi untuk menemani santai di sore hari, melainkan secangkir kopi yang kuharapkan dapat menghangatkan malamku. Ketika kopi itu sedang diseduh dengan sederhana, saat itu juga aku diserang kantuk, kemudia kurebahkan tubuhku sejenak diatas kasur, namun ternyata bunga tidur mendatangiku dengan cepat, aku pun terlelap sementara secangkir kopi sudah mengepul asapnya diatas meja. Aku pun terbangun dan teringan akan secangkir kopi itu, kopi yang sudah tidak lagi hangat. Setelah menghabiskannya, ternyata kantukku masih ada, lalu aku terlela lagi. Kopi yang belum sepenuhnya selesai diproses oleh lambung, kubawanya bersama tidurku. Kemudian apa yang terjadi? Keesokan harinya sempurna aku mulas, dan muntah.

Cerita Ketiga
Kuliah Semester Tiga (2)

     Berbeda dengan kejadian sebelumnya, kejadian ini terjadi saat aku berada jauh dari rumah. Saat itu aku sedang dikejar banyak deadline tugas kuliah, tentunya ketika aku menjalani aktivitas perkuliahan aku akan berada di kostku. Ketika aku berada di kost, aku tidak dapat membuat secangkir kopi, karena tidak ada kompor dan stok kopi. Karena aku yang dikejar deadline, malam itu aku ingin bergadang untuk menyelesaikan semuanya. Aku yang merasa tidak dapat membuka mataku sampai tiba dini hari, merasa butuh kopi untuk menemani, akhirnya kubeli kopi kemasan siap minum di warung. Sampai di kost, sebelum aku membuka tugas-tugaku, kubuka terlebih dahulu kopi kemasan tersebut, kuminum dan aku tidak menyukai rasanya yang dominan susu. Terpaksa kuhabiskan, namun kantuk tetap saja datang, akhirnya aku ketiduran dengan kopi aneh yang belum benar-benar dicerna oleh lambungku. Keesokan harinya, seperti yang sudah-sudah perutku mual ditambah melilit kali ini, namun tanpa ada cairan yang keluar dari mulutku (muntah).

Cerita Keempat
Semasa Menjadi MABA (Mahasiswa Baru)

     Sedikit berjalan mundur, kuceritakan semangatku semasa menjadi mahasiswa baru. Tugas untuk memenuhi syarat OSPEK, atau yang kampusku sebut MPA (Masa Pengenalan Akademik) begitu banyak diberikan. Salah satu yang paling sulit adalah membuat esai, mengapa kukatakan sulit? Karena saat itu pelangi inspirasi sedang menjauh dari kepalaku. Salah satu usaha yang kulakukan untuk mengembalikan pelangi inspirasi itu adalah, membuat secangkir kopi untuk menemani. Sebelum kubuat secangkir kopi itu, aku membuat sebuah kicauan di twitter yang berkaitan dengan kopi dan esai yang akan kubuat. Selesainya aku membuat kopi tersebut, dia yang baru kukenal lewat media sosial yang sama, merespon kicauanku, dan akhirnya kita saling berbalas kicauan dengan topik kopi. Sejak saat itu kami semakin dekat, kurasa.

Cerita Kelima
Kuliah Semester Satu

     Sore hari itu aku bertemu dengannya, sore hari yang teduh dan menyenangkan. Dia yang aku maksudkan disini masih sama dengan dia yang ada di cerita sebelumnya. Sore hari yang teduh dan menyenangkan itu membawa kami menuju sebuah kantin yang siang harinya sudah kukunjungi terlebih dahulu bersama teman-temanku. Aku mengenalkan kantin itu padanya, untuk memenuhi rasa laparnya. Semua berawal dari rasa penasaran kami atas perbedaan darii dua macam minuman kopi yang tercantum dalam menunya, capucino dan moccacino. Akhirnya aku memesan capucino, dan dia memesan moccacino. Meski kami sudah memesan kopi yang berbeda, tetap saja kami tidak dapat membedakan kedua jenis kopi tersebut, meskipun begitu sore yang teduh itu tetap berakhir dengan menyenangkan dan ditutup dengan tawa kami berdua. Dan sejak saat itu kami semakin dekat saja, kurasa.

Selalu begitu.
Dengannya kopi mungkin menjadi tidak masalah bagiku.
Tidak ada efek yang terasa ketika aku menikmati kopi bersamanya, ataupun bersama perbincangan kami melalui dunia maya sekalipun.

Siapa yang ajaib?
Sepertinya dia
dia yang memiliki julukan untukku

"The Coffee Lady"

Apa pun efek yang diberikan cairan kecoklatan, hitam, atau putih bernama kopi itu
aku akan tetap menikmatinya.
Bersamanya disampingku, atau saat duduk sendirian sekali pun menunggu jawabannya atas pesanku.

Kopiku
Kamu
Sejuta cerita

Ftrrzkm.

Cangkir pertama minggu ini
Cangkir kedua minggu ini

Kamis, 07 Januari 2016

Hujan Turun Lagi


Setelah sekian lama tanahku mengering.
Karena air dari langit enggan menetes sedikitpun.
Semua bersedih karena kering yang telalu lama.
Semua berdoa, semoga awan-awan cepat menangis.

Malam ini, doa sampai pada pengabulan.
Langit mendung, Hujan turun, dan basahlah semua.
Meski hujan hanya rintik-rintik semata.
Setidaknya kemarau mulai beranjak pergi.

Hujan turun lagi.
Dan mataku tidak lagi musim kemarau.
Karena hujan sudah datang membasahi pipi.
kini, saatnya berharap hujan pergi, lalu datang pelangi.

Hujan datang lagi.
Dan tanaman kering bahagia menyambut tiap tetesnya.
Tanahku sudah basah lagi.
Dan langit bisa dihiasi pelangi.
Tentu senyumku sudah kembali
karena kemarau dan hujan sudah berlalu dari mataku.

Hujan di penghujung tahun kembali.
Membawa kabar bahagia tentang kita.
Semoga.

ftrrzkm.