Kamis, 16 Februari 2017

Tepat Tempatkan Pendapat

Dokumentasi ini sudah mendapatkan izin dari objek yang berada dalam foto ini.

Setelah melakukan pengamatan singkat, sepertinya saya menemukan suatu kesimpulan. Kesimpulannya yaitu, setiap orang memiliki cara menyikapi yang  berbeda-beda terhadap suatu berita yang beredar. Cara menyikapi yang berbeda tersebut, tentu menciptakan opini yang beragam dari tiap individunya. Yang namanya opini menurut saya ya sah-sah saja, tidak perlu dipatahkan apabila opini yang ada tidak sesuai dengan opini yang anda miliki. Tapi bukan berarti dalam hal ini anda harus bungkam, anda tetap dapat beropini sebagaimana yang lainnya, jadi seperti saling menyampaikan opini atau pandangan masing-masing saja.

Seperti  yang pernah dikatakan oleh seorang dosen saat melakukan diskusi bersama mahasiswa di dalam kelas, katanya “Ayo mahasiswa, tidak perlu takut mengungkapkan pandangan atau pendapat kalian tentang masalah yang menjadi fokus diskusi kita. Dalam masalah sosial tidak ada pendapat yang salah kok, semua benar hanya saja diantara yang benar tersebut ada yang paling benar dan tepat” kurang lebih begitulah yang dikatakan beliau, dan kalimat tersebut tidak hanya keluar dari mulut satu dosen saja, melainkan dari beberapa dosen.

Saya pribadi sepakat dengan kalimat tersebut, kalau ada opini yang kurang tepat atau pas menurut pandangan anda, ya tidak perlu mengkalim habis-habisan bahwa pendapat itu salah atau tidak benar, pendapat tersebut tidak salah melainkan sudah benar hanya saja kurang tepat. Kalau selalu seperti itu, yang ada semakin banyak masyarakat yang bungkam, enggan berpendapat atau beropini karena takut dianggap salah bahkan disalahkan atas opininya. Para ahli saja memiliki pendapat dan perspektif yang berbeda, hal ini bisa dilihat dari beragamnya teori yang beredar  dari para ahli, sehingga menimbulkan variasi. Kalau perspektif atau pendapat dari setiap para ahli sama, maka menurut saya ilmu pengetahuan tidak akan berkembang, karena stuck di satu pandangan saja. Ya kurang lebih begitu pandangan pribadi saya mengenai “OPINI” “PENDAPAT” “PERSPEKTIF” .


Meskipun setiap orang bebas mengutarakan opininya, tetapi tetap saja cara penyampaian opini atau pendapat tersebut perlu diperhatikan, jangan sampai juga menyakiti hati atau perasaan orang lain dan yang terpenting jangan sampai menciptakan perpecahan. Misalnya saja cara menyampaikan opini tersebut menggunakan bahasa yang santun, mudah dimengerti, dan tentu tidak kasar atau sarkas. Ya kurang lebih seperti itu.


Sekarang mari kembali lagi kepada cara tiap orang menyikapi pemberitaan suatu masalah yang beredar. Setiap individu dalam menyikapi suatu berita diantaranya yaitu:
  1. Ada individu yang menggebu-gebu dan merasa perlu berkomentar lebih panjang terhadap berita tersebut, karena merasa dirinya terkena dampak atas pemberitaan suatu masalah tersebut. komentar disini dilakukan tanpa tindakan, misalnya berbicara sendiri di depan TV, atau sekedar berdiskusi dengan individu atau kelompok lain yang juga menyaksikan berita yang sama.
  2.  Ada individu yang perlu melakukan tindakan atas suatu pemberitaan. Tindakan tersebut misalnya menyuarakan pendapatnya melalui sosial media (blog, instagram, facebook, dan sebagainya),  membuat klarifikasi (apabila ia terlibat, atau sedikit bersinggungan dengan pemberitaan tersebut), dan lain-lain.
  3. Ada individu yang hanya diam saja, diam disini bisa jadi netral atau tidak peduli. Meskipun diam saja tentu mereka memiliki penjelasan atau pandangan mengapa mereka diam saja.
Ya kira-kira seperti itulah, mungkin jika “pembaca” disini ada yang ingin menambahkan bisa pada kolom komentar. Sekali lagi ini hanya opini pribadi saya, kesimpulan atas pengamatan sederhana. Suatu waktu tulisan ini tentu akan mengalami penyuntingan, apabila pengamatan sederhana tersebut berlanjut menjadi pengamatan yang lebih dalam. Ya sekian saja, mohon maaf apabila kurang kongkrit dan semacamnya, karena saat ini saya hanya seorang pengamat amatir hehehe. Intinya apapun pendapat anda, ungkapkan saja sobat! :)

With love and peace
Ftrrzkm- 16/2/17