Minggu, 27 Juli 2014

Mawar tidak selamanya berwarna merah.

Bunga mawar mu tidak selamanya berwarna merah..
Sama halnya seperti hujan yang tidak selamanya memberikan cerita bahagia.
Apabila mawar yang kamu dapatkan tidak berwarna merah...
Terima saja, karena semua itu sama indahnya.
Rasakan, dan hayati saja.

Mawar tidak selamanya berwarna merah.
Seperti pelangi yang tidak selalu muncul setelah hujan reda.
Seperti kamu yang tidak selamanya ada untuk menghiburku.
Menghiburku dan membuat pelangi muncul setelah mendung dan hujan.

Dan mawar tidak selalu berwarna merah.
Mawar tumbuh, dan mempesona sebisanya.
Mawar tumbuh, dan mungkin ia berharap kamu tersenyum saat melihatnya.

Inilah ragam mawarku, mawar yang kusimpan sebisanya.
Setidaknya sampa ia benar-benar ingin pergi, dengan memberi tanda.
Tanda kecoklatan dan kelopak indahnya yang berguguran.
Setidaknya aku pernah memandangi indah pesonanya, dan mengabadikannya dengan kamera seadanya.

Untukmu aku mampu.
Karna kamu ispirasiku.
Mawar yang tidak selamanya berwarna merah.
Dan aku ingin kamu melihatnya, meski hanya melalui selembar foto usang.
Melihat dan tahu bahwa bunga mawar tidak hanya berwarna merah.



Dan ini tentang
Mawar yang tidak selamnya berwarna merah



FTRRZKM.
Malam takbiran, 22:54

Rabu, 23 Juli 2014

Cerpen- Pesan Terakhir


Hai, ini sebenernya CERPEN aku bikin buat lomba, dan eng ing eng belum menang alias kalah hahaha :D, jadi dari pada berdebu gitu aja di komputer, tak masukin ajalah, ini juga karena dukungan teman-teman yang katanya pengen liat, semoga kalian enggak boong ya guys :'D, yuk ah mulai.......
****


         Hari  ini merupakan hari penting bagi ku, karena akan ada pemilihan ketua ROHIS (Rohani Islam) di sekolah ku, dan sekarang waktunya perkenalan calon-calon yang akan menjadi ketua ROHIS di angkatan ku. Aku melihat satu persatu ikhwan teman ku di ROHIS masuk ke ruangan dan memperkenalkan diri sebagi calon, satu dari mereka membuat pandangku tak bisa lepas dan hati kecil ku berharap semoga dia yang terpilih, fokus ku hanya tertuju padanya, ya dia Fajri Dharma Putra.


Mata ku tetap tak bisa lepas dari Fajri entah magnet apa yang digunakannya, aku tau ini tidak boleh maksud ku berlebihan dalam menatap seseorang yang bukan mahrom dengan kita karna khawatir menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan termasuk zinah mata, pernah dengar kan tentang cinta datang dari mata turun ke hati? Itu yang aku khawatirkan.

Satu persatu calon menyebutkan visi misi nya dengan jelas dan lantang, namun aku tak banyak menyimak karena seringnya melamun, sampai tiba-tiba saja sesi menyebutkan visi misi telah selesai dan lamunanku di buyar kan oleh sang kakak moderator.


“Itulah visi misi dari ke lima calon ketua ROHIS periode 2013-2014,sesi pertanyaan saya buka,  ada yang ingin ditanyakankan?” ujar moderator membuka sesi pertanyaan. “ya Rike apa pertanyaannya? Dan untuk siapa?” tambah moderator melihat kak Rike mengangkat tangannya.

“Pertanyaan ini untuk semua kandidat, pertanyaannya yaitu bagai mana kalian menyikapi anggota kalian yang pacaran?” tanya kak Rike dengan yakin.

           Jawaban demi jawaban dijawab oleh para calon ketua, tapi hanya satu yang terdengar lebih buat ku yaitu Fajri, jawabannya seakan-akan memenuhi kepala ku, katanya “Dalam pacaran itu terlalu banyak interaksi yang kurang penting antara Ikhwan dan Akhwat yang bisa menimbulkan fitnah atau yang lebih parah adalah sampai menimbulkan perzinahan, padahal sudah jelas tertulis dalam surat cinta dari Allah dalam surat Al-isra 32 bahwa kita tidak boleh mendekati zinah serta dalam surat An-nur 30 dan 31 kita telah diperintahkan untuk menjaga pandangan dan memelihara kemaluan, jadi kesimpulannya saya akan bertindak bila ada anggota yang ketauan pacaran, bertindak dalam artian menasihatinya dengan baik tanpa menyakiti perasaannya. Wallahualam”.

           Setelah semua pertanyaan dijawab, kami semua yang ada di dalam kelas diharusnkan memilih dengan cara menuliskan nama calon yang kita pilih di secarik kertas. Aku mulai menuliskan nama calon yang ku pilih dan aku memilih Fajri, kana jawabannya lebih menyakinkan dibanding yang lain, ah semoga bukan karna perasaan yang ku miliki ini. Penghitungan suara pun dimulai, para calon tadi di bawa keluar, dan benar saja dugaan ku yang terpilih adalah Fajri dengan suara yang hampir mendominasi. Rasanya seperti ada kembang api yang meledak-ledak dalam dada ku dan rasanya banyak kupu-kupu yang berterbangan di atas kepala ku.
 ***

          Hari-hari ku lewati, sampai tak terasa UKK pun telah usai, dan aku sering sekali melakukan hal bodoh di depan Fajri setelah hari pemilihan itu, bukan aku sengaja bertingkah bodoh tapi saat aku sedang bersama teman-teman ku dan melakukan hal aneh, Fajri selalu muncul secara tiba-tiba. Aku bukan orang yang pandai dalam hal menyembunyikan perasaan, sampai-sampai setelah UKK ada seorang teman ku yang datang menghampiri ku dan bertanya-tanya mengenai Fajri.

"Yas, gimana tadi ekonominya?” tanya Darin pada ku, aku tau dia hanya berbasa-basi.
 
“Hah? Susah banget gila hehe, kamu?” tanya ku.

“Iya susah Yas, Yas aku mau nanya sama kamu” 

“Idih nanya apaan? Ekonomi? aku aja gak bisa” ujar ku mengalihakan topik pembicaraan.

“Please deh Yas, enggak usah sok polos gitu deh hahaha. Fajri gimana? Kamu naksir dia kan?” tanyanya sudah ku duga dia akan menanyakan hal ini.

“Aduh Dar, apaan sih nanyain kayak gituan, lagian ya kalo suka sama si Fajri itu susah, diakan alim maximal pasti jadinya rasanya cuma sepihak.” Jawab ku asal, dan tiba-tiba Fajri melintas di hadapan ku, entah dia dengar atau tidak. “mampus aku” tambah ku.


“Mampus kenapa?, tuh kan bener kamu suka sama dia” 
 
“Apa sih Dar, aku Cuma takut dia salah paham aja kalo denger ucapan aku tadi” Darin menatap ku dengan penuh keraguan “iya deh ya iya” tambah ku pasrah, wajah Darin tampak puas.

“Tuhkan!, tinggal ngomong gitu aja susah banget hahaha. Jadi kamu minat buat jadiin dia pacar?” tanyan Darin lagi belum puas menyelidiki masalah hati ku.

“Ngaco Darin ngaco, enggak mungkin lah aku sama dia pacaran, dia suka sama aku aja belum tentu. Tapi bukan itu masalahnya, aku udah berenti pacaran cukup 1 kali aja dulu, aku sama dia sama-sama tau kalo aktivitas pacaran itu enggak boleh dalam islam sesuai sama Al-quran surat Al-isra 32 dan An-nur 30,31” jawabku panjang lebar.

“Yaiya, tapikan kita masih muda Yas. Yaudah aku cuma mau tau aja kok, enggak maksa kamu buat pacaran hehe, aku Cuma takut aja kamu terluka kalo terlau mendem” ujar Darin, aku tersenyum.

             Ya sudah ku katkan sebelumnya, aku bukan orang yang pandai menyembunyikan perasaan, buktinya Darin saja sampai tau perasaan ku, tak heran bila nanti Fajri tau, ya semoga tidak, semoga saja Fajri tidak se-peka laki-laki lain di sekolahku. Semoga.
***

             Selesai UKK, perlombaan antar kelaspun di mulai, perlombaan yang biasa dilakukan untuk menunggu hasil UKK keluar. Di kelas, aku diamanatkan untuk mewakili kelas ku dalam lomba puisi dan Fajri diamanatkan untuk lomba futsal bersama anak kelas yang lain, ya aku memang sekelas dengan Fajri makanya Fajri sering melihat tingkah aneh ku. Lomba puisi pun dimulai di hari pertama, aku masih mencari sosok itu, mencari Fajri aku berharap dia melihat ku membacakan puisi ini, karena puisi ini terinspirasi darinya.            

            Fajri tidak datang, dia tidak melihat ku membaca puisi, ada rasa kecewa dalam diriku, tapi aku tetap menonton pertandingannya melawan anak kelas 12. Babak pertama semua masih berjalan lancar, jujur saja menurut ku Fajri yang paling banyak memasukan bola ke gawang, ini serius bukan karena aku jatuh cinta padanya. Babak pertama pun selesai, anak-anak perempuan kelas ku mulai membagikan minum pada pemain futsal, tapi Fajri tidak menerima minuman yang diberikan, puasa katanya,  subhanallah jantung ku berdegup mendengar jawabannya aku kaget, aku kagum dan aku salut padanya, lomba tak menghalanginya untuk tetap berpuasa. Babak kedua di mulai, inilah babak yang paling menegangkan buat ku, bayangkan saja Fajri pucat sekali, aku takut dia pingsan, tapi Fajri tetap semangat berlari kesana-kesini, bola mata ku terus mengikuti kemana pun Fajri berlari, sampai pada akhirnya seseorang dari tim lawan menyenggol Fajr, spontan saja aku memekik ketakutan melihat Fajri jatuh dan kesakitan, aku hampir saja mengeluarkan air mata, semoga Fajri tak melihatnya.Selesai pertandingan futsal aku langsung kabur menghilang dari lapangan.
        
             Besoknya setelah tidak ada pertandingan aku pulang kerumah sore hari setelah sholat asar karena jarak rumah ku yang cukup jauh dengan sekolah. Saat aku sedang menyetel lagu dari ponsel ku, aku menoleh kebelakang, betapa terkejutnya aku ternyata Fajri dibelakang ku, saat aku sudah sampai di depan gerbang sekolah aku menoleh sekali lagi, dan yang ku lihat adalah Fajri sedang membantu anak pak satpam mengumpulkan mainannya yang berjatuhan. Tiba-tiba saja Fajri menoleh kearah ku, karena rasa kaget aku pun menabrak pagar sekolah, sedikit kulihat Fajri menahan tawa melihat tingkah konyol ku, untungnya saat itu sekolah sudah sepi, akupun bergegas menghilang dari pandangannya.

             Tak berapa lama setelah kejadian-kejadian di sekolah itu, tiba-tiba Fajri mengirim pesan melalui BBM kepada ku, Hampir saja aku jatuh dari tempat tidur melihat pesannya.
“Assalamualaikum Yasmine, sedang sibuk?” tanyanya melalui chat di BBM.

“Waalaikumsalam, enggak kenapa?” tanyaku.


“Yasmine sebelumnya aku minta maaf, aku Cuma mau memastikan aja benar ya Yasmine punya perasaan sama saya?, maaf Yas bukan maksud bikin kamu malu atau gimana-gimana tapi saya takut jadi suudzon aja sama kamu kalo aku enggak nanya langsung ke kamu. Aku percaya sama kamu Yas, kalo kamu juga bukan orang yang setuju dengan aktivitas pacaran. Yang Aku khawatirkan, kamu terganggu dengan rasa yang kamu miliki kepada ku Yas, Aku enggak mau aktivitas kamu terganggu dan menjadi sia-sia karna perasaan yang kamu miliki ini, sekali lagi aku minta maaf ya kalo ternyata aku yang salah.

“Panjang ya, aku jadi bingung mau jawab dari mana, kamu harus tanggung jawab kalo trackpad handphone ku rusak ya hehe, maaf bercanda. Tanpa aku jawab pun kamu udah tau jawabannya Faj, terimakasih untuk kepercayaan yang kamu kasih ke aku, tapi aku enggak yakin kamu benar-benar percaya sama aku, tapi kamu benar tentang itu, Fajri enggak perlu khawatir semua itu enggak mengganggu kok InsyaAllah, aku bukan orang yang mencampur adukan masalah pribadi ku dengan organisasi atau sekolah ku”


“Cinta datang karena terbiasa Yas, jadi aku harap kamu bisa mengalihkannya dengan hal lain agar kamu lupa Yas. Semoga setelah ini enggak ada yang berubah ya Yas”

“InsyaAllah Faj, aku memang bukan orang yang pandai menyembunyikan perasaan, maaf jika aku terlalu agressif mengekspresikan perasaan ini dan kamu jadi terganggu ya Faj.”

"Iya yas, aku juga minta maaf. jangan terlalu larut dalam rasa bersalah ya Yas".


           Kubiarkan saja pesannya yang terakhir itu, sudah cukup jelas semua bagiku, tak perlu lagi kutanyakan rasanya pada ku, akupun terlelap tidur dengan BBM yang masih menyala dipesannya. Tak terasa kini sudah setahun sejak kejadian itu, aku sudah sedikit bisa melupakan rasa ku padanya, hanya rasa ku bukan orangnya, karna buat ku melupakan orangnya akan sangat sulit tapi melupakan rasanya InsyaAllah akan mudah dijalani, kini aku fokus pada ujian masuk kuliah karena itu lebih penting.Setelah kejadian itu aku dan Fajri tidak pernah lagi saling bertegur sapa sebagaimana mestinya, seakan-akan kita ada di dunia yang berbeda, memang tak ada yang berubah hanya jarak saja yang kami buat, semua terjadi begitu saja. Dekat tapi berjarak sebut saja seperti itu, dan aku selalu ingat satu kalimat “Jodoh pasti bertemu”.

--Tamat--
mungkin judulnya enggak sesuai ya hehehe .__.v . maaf panjang...

Ftrrzkm
bersama malam yang basah.