Jumat, 06 Juni 2014

Pusaran Waktu Sang Penikmat Waktu.

Waktu itu tidak berhenti.
terus jalan dan berputar, tanpa bisa kembali.


Waktu dengan hidup bagaikan pusaran air tak bertepi, terus berlalu bersama tanpa bisa berhenti.

Waktu yang tlah berlalu hanya bisa diingat, dipelajari, dan diperbaiki setiap inci kesalahannya.


Andai benar ada  ‘mesin waktu’ seperti di dongeng-dongeng, maka akan kemana kita pergunakan mesin itu untuk kembali?.


Bagi sang penikmat waktu, mungkin ia takkan menggunakan kesempatannya.

Kenapa?, karna baginya hidup itu masa depan, yang tlah berlalu biarlah menjadi kenangan penuh pelajaran.

Sekalipun harus menoleh kebelakang  baginya itu hanya untuk tersenyum dan melambaikan tangan.


Terkadang waktu berputar terlalu cepat dan berlalu begitu saja.

 Membuat sang penikmat waktu kewalahan dan hampir saja menyerah.

Ingin ia berhenti, tapi ia tak ingin tertinggal.


Waktu itu terus berputar, takan berhenti hanya karna kita berhenti.

Takkan diam hanya karna kita diam.

Dan takkan tidur hanya karna kita tidur.


Waktu itu maju, meski angka dalam lingkarannya hanya itu-itu saja.

Merekam saat kita hanyut dalam mimpi malam sekalipun.

Merambat sampai tiba pagi bagi ayam yang ingin berkokok.


Percaya atau tidak, waktu selalu mengharapakan mu kembali.

Mengharapkan mu kembali menjadi ‘sang penikmat waktu’.      

Berdirilah , angkat wajah mu, bukan untuk sombong tapi untuk melihat betapa indahnya sang waktu bila kamu menikmatinya, tersenyumlah dan katakan “Akulah sang penikmat waktu”.


Aku waktu bagi kamu sang penikmat waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar