Sendu, percayalah dengan perkataanku ini.
Mereka yang sudah seribu tahun lamanya pun masih bisa kandas
bergitu saja.
Bagaimana dengan dirimu dan Rayu, yang baru saja berjalan dua
tahun ini?
Masih sebesar biji
jagung perjalanmu, kata mereka.
Sendu, sadarlah bahwa kini Rayu telah berlalu.
Berlalu meninggalkan segala kenangan di pipi dan bibirmu.
Jika hujan datang sore ini, masuklah ke dalam derasnya.
Sambil berharap segala kenangan di pipi dan bibirmu terhapus
musnah selamanya.
Sendu, sadarlah!
Tidak ada yang abadi di dunia ini.
Ingat, bahwa perpisahan selalu menghantui tanpa kenal lelah.
Mencipta luka cepat atau lambat kapanpun semesta
menghendaki.
Sendu, meski kini Rayu telah berlalu.
Jangan ragu untuk maju.
Sebab semua hanya masalalu.
Yang harus kau jadikan pelajaran, untuk hidupmu.
Hai Sendu, jangan lupa dengan kalimat karya penulis
Favoritmu ini
“Setia adalah pekerjaan yang baik, nak! Berangkatlah” (M Aan
Mansyur)
.
.
Ya meski setia saja memang tidak cukup.
Untuk: Sendu
Dari: K, sahabatmu
Dokumentasi Pribadi: ftrrzkm. |
ftrrzkm, 6:21 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar