Halo, apa kabar?
Ku dengar kamu sedang risau ya?
Ada apa gerangan?
Apa yang menggelayuti pikiran mu? Sehingga kamu menjadi
murung seperti ini?
Sungguh aku tidak kalah gelisah, memikirkan keadaan kamu
yang sedang dilanda kerisauan.
Jangan sampai sakit ya, aku tidak ingin kehilangan tawa mu. Sungguh
tawa mu membahagiakan diri ku.
Kamu butuh pundak? Lihat pundak ku kosong, kamu boleh
bersandari disini.
Ingat? Pundak ku pundak mu juga.
Aku tau aku memang belum mengenal mu lebih dalam.
Tapi aku berusaha memahami, dan menemani mu ketika kamu
risau. Setidaknya aku berharap akan ada rasa lega dalam hela nafas mu, karna beban
pikiran yang telah dibagi pada ku.
Mungkin kamu merasa asing dengan ku, mungkin.
Tapi aku tetap ingin berusaha menjadi yang terbaik buat mu,
yaa minimal menjadi pendengar yang baik.
Kamu adalah hal terindah buat ku, maka aku tak ingin kamu
layu.
Kamu adalah pemacu tawa ku ada, ketika ku sulit untuk
sekedar tersenyum.
Maka aku tidak bisa membiarkan sinar dari wajah mu itu redup
dan sendu karna tak dapat lagi tertawa.
Sulit memang membuat mu tertawa.
Tidak semudah dan sesederhana kamu mencipta tawa ku.
Tapi usaha ku untuk mu akan tetap ada.
Ya meski kamu yang sedang risau tidak ingin membagi
kerisauan mu dengan ku, aku akan tetap ada disini.
Menanti mu, sampai mulut mu terbuka untuk berbagi cerita
atau tidak sama sekali.
Aku menanti mu, sampai luka mu sembuh.
Jika boleh, aku ingin menyembuhkan luka mu, dan
menghilangkan risau mu.
Adakah kesempatan itu untuk ku?
Jika memang tidak ada, tidak masalah buat ku.
Aku akan tetap mendoakan kebaikan untuk mu.
Dan percayalah, pasti akan ada jalan yang telah disiapkan oleh-Nya untuk kamu, kembali berjalan dengan tegap dan penuh percaya diri, tanpa kerisauan yang terlukis di wajah mu.
Jika memang tidak ada, tidak masalah buat ku.
Aku akan tetap mendoakan kebaikan untuk mu.
Dan percayalah, pasti akan ada jalan yang telah disiapkan oleh-Nya untuk kamu, kembali berjalan dengan tegap dan penuh percaya diri, tanpa kerisauan yang terlukis di wajah mu.
"Postingan ini dipersembahkan untuk KOMBUN @BLOGGER_UNJ pada edisi #MEI2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar