Selasa, 19 Desember 2017

Gerakan FIS Mengajar- first time to be a volunteer


Kalau Raisa punya kali kedua maka Fitri punya kali pertama, kali pertama menjadi Volunteer. Kejadiannya sudah sebulan yang lalu, tepatnya ditanggal 18-26 November 2017. Pada kesempatan kali itu, saya menjadi Volunteer dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS), tempat saya menimba ilmu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sesuai dengan nama penyelenggaranya maka kegiatan itu pun di beri nama Gerakan FIS Mengajar (GFM).
Gapura Kampung Sindang- dokumentasi Pribadi
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya GFM diadakan selama seminggu, dan berlokasi di Kampung Sanding, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Kegiatan sosial tersebut sebenarnya bersifat umum, mahasiswa dari luar FIS pun sangat diperbolehkan berpartisipasi jika ingin menjadi bagian dari kegaitan GFM tersebut. Sesuai dengan namanya, maka kegiatan GFM ini adalah mengajar, namun tidak menutup diri bahwa ada kegiatan lain diluar mengajar yang bersifat pengabdian kepada masyarakat.

Meski hanya diadakan selama seminggu, GFM ini memberikan banyak sekali pengalaman. Mulai dari pengalaman menginjakan kaki di sawah, mengikuti pawai MTQ, menyusun atau mengkategorikan buku-buku untuk perpustakaan di madrasah, bermain bersama anak-anak, mengajarkan membaca, berhitung, menyanyi lagu Hymne Guru, dan menjadi MC di seminar untuk masyarakat setempat.

Saat mengajarkan membaca di home stay
Dari semua pengalaman itu, ada pengalaman baru ada juga yang memang sudah pernah saya lakukan, tetapi memang lebih dominan pengalaman barunya. Ada pun pengalaman baru tersebut, seperti pengalaman mengajar Sekolah Dasar. Bukannya tidak suka anak-anak, hanya saja saya jarang sekali memiliki kesempatan untuk bercengkrama dengan anak-anak kecil. Hal ini terjadi akibat latar belakang saya yang merupakan anak terkahir dari dua orang bersaudara, dan jarang bertemu dengan keluarga besar (sepupu, ponakan, cucu) karena lokasi yang jauh. Latar belakang tersebut membuat saya menjadi sangat jarang ngemong anak kecil, sehingga merasa sulit ketika harus berinteraksi dengan anak kecil. Melalui GFM ini, saya pada akhirnya menjadi  sedikit lebih lugas berinteraksi dengan anak-anak, tanpa disangka-sangka ternyata saya bisa juga membimbing anak kelas 2 SD untuk belajar membaca dan berhitung, sungguh melegakan.

Selanjutnya pengalaman mengajar menyanyi. Saya yang  sejak sekolah tidak pernah suka pelajaran bernyanyi, karena merasa malu bernyanyi di depan umum, akhirnya melalui GFM saya berani juga bernyanyi di depan umum. Semua berawal dari saya yang harus mengajarkan kepada siswa kelas 6 SD lagu Hymne Guru, yang akan dinyanyikan untuk memperingati hari guru. Tanpa rasa canggung, saya pun akhirnya berani menyanyi di depan kelas memberikan contoh kepada anak-anak, kemudian membimbing mereka untuk bisa menyanyikan lagu Hyme Guru sendiri tanpa iringan saya. Saya sangat tidak menyangka dan merasa senang atas hal ini.



berfoto bersama di jam istirahat sekolah

Menjadi MC dalam seminar pun merupakan pengalaman baru (lagi) bagi saya. Terakhir menjadi MC sebelum GFM itu saat kelas 2 SMA (kalau tidak salah) menjadi MC untuk kegiatan buka bersama anak yatim piatu di sekolah, sudah lama sekali kan. Kemudian saya yang masih suka malu-malu berbicara di depan orang banyak sebagai pemandu acara, akhirnya ditunjuk menjadi MC dan saya mengiyakan karena memang tujuan mengikuti GFM ini untuk berkontribusi dan belajar sesuatu yang baru. Ya meski amatir, meski belum sempurna, saya cukup senang sudah berani (lagi) menjadi MC sebuah kegiatan.

Yang tidak kalah seru dan heboh, pawai MTQ. Sungguh ramai dan heboh sekali acara ini, bertemu, dan berinteraksi dengan banyak orang merupakan hal positif yang saya dapatkan. Melihat antusiasnya masyarakat mengikuti pawai MTQ ini, membuat semangat diri ini, dan membuat saya merasa sangat senang serta beruntung sudah masuk menjadi bagian GFM.
berjalan kaki menuju kegiatan pawai MTQ

Meriahnya pawai MTQ































Ya meskipun tidak mengikuti kegiatan sampai hari terakhir, dan harus sudah pulang duluan di hari kamis tanggal 23 November karena suatu hal penting, tetapi saya merasa sangat senang dan merasa begitu penuh dengan pengalaman baru yang tidak akan terlupakan. Ah, sungguh ramah-ramah sekali masyarakatnya, membuat betah berlama-lama mengabdi disana.

Semoga jaya selalu, Kampung Sanding, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Salam rinduku untuk alammu yang indah, dan masyarakat yang ramah. Terimakasih GFM, telah menorehkan kisah baru dalam hidupku.
Ftrrzkm
19/12/17


Jangan pernah takut untuk melakukan suatu hal baru yang bersifat positif. Takutlah untuk melakukan suatu hal baru yang bersifat negatif. Jangan ragu untuk mengexplore diri mencari pengalaman berharga, dan menjalin relasi baik dengan orang lain. Karena kita adalah makhluk sosial yang akan terus berinteraksi dengan sesama” ftrrzkm.

3 komentar:

  1. Ooo ga sampe semingguuuu tohhhh.. kaboorrrr urusan yg lebih penting ya. Next kopdar kombun jadi MC yaakkkk....

    BalasHapus