Minggu, 11 Oktober 2015

Perihal Kamu yang Tetap Asing

Perlahan aku berjalan menjauhi sesuatu, yang entah masih ada atau sudah tidak ada lagi.
Hari-hariku pun sudah kulalui dengan santai tanpa sosok yang satu itu.

Sampai suatu hari, karena satu dan lain hal, aku harus kembali.
Dengan ragu mengunjungi kembali tempat lama itu.
Sedikit berharap mendapatkan sesuatu yang berbeda.
Sedikit senyum atau, sedikit tanya tentang kabar.
Yaa seperti biasa, aku mengharapkan sesuatu yang kemungkinannya jauh dari berhasil.

Bukan itu intinya.

Aku kembali, dan terkuak kembali ingatanku tentang masa itu.
Sedikit menyebalkan, karena selangkah saja aku kembali maka rusaklah segalanya.
Terbuka kembali memori yang telah terkubur itu.
Arsip-arsip tentang segalanya yang telah kusimpan rapat-rapat terbongkar lagi.

Kenapa begini?

Bukankah sudah tidak sama lagi?, segala hal yang kurasa kini?
Bukankah sudah ada sosok yang menggantikan bayangnya yang kelabu itu?
Atau aku belum benar-benar berhasil menghapusnya dari hidupku?

Banyak pertanyaan yang entah ada atau tidak jawabannya.

Kamu datang lagi, menguak segala kenangan yang kumiliki sendiri tentang kita.
Kenangan yang mungkin tidak pernah kamu anggap ada.
Kenangan yang mungkin tidak pernah kamu sebut sebagai kenangan.

Aku memutuskan kembali, menjauh dari tempat itu.          
Menutup rapat-rapat hidupku akan kenangan milik sendiri.
Mengubur kembali harap yang sedikit terbongkar lagi.
Menata benteng pertahanan kembali.
Berharap, dapat benar-benar lupa ingatan akan sosokmu.
Sosokmu yang seperti hanya sebuah banyangan.


Salahku kembali tenggelam dalam masa yang telah terlewatkan ituSalahku melibatkan kenangan dalam perjumpaan pertama kita setelah sekian lama itu.

Aku kembali dalam hidupku.
Kamu kembali dalam hidupmu.
Beruntung, kita terbelah oleh jarak yang cukup menjauhkan aku darimu.
Beruntung.

Dan takkan kukenang lagi masa itu, sekalipun aku kembali ke tempat dimana kita pernah bersama.
Semoga kamu baik di sana, dan aku pun baik di sini.

Terimakasih telah menjadikanku bayangan dipertemuan singkat kita lagi.
Tak ada senyum.
Tak ada tanya akan kabar.
Kita berjarak, dan menjadi asing.

Januari 2015
ftrrzkm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar