Sabtu, 28 November 2015

Jalan Pulang dan Sedikit Waktu untuk Berpikir.

Kalah adalah hal biasa, bukan sesuatu yang harus disesali.
Kesekian kalinya mengikuti lomba dan belum berhasil menyandang gelar juara, merupakan sebuah tanda aku harus lebih giat lagi. Tapi point utama disini bukan untuk mencurahkan isi hati tentang sebuah kekalahan dalam lomba, bukan. Tapi aku seperti biasa ingin mempublikasikan karyaku yang belum berhasil membawa namaku menjadi juara. Karena buatku "dari pada berdebu menjadi arsip saja di laptopku". Langsung saja.....

***


Jalan Pulang dan Sedikit Waktu untuk Berpikir

Aku sangat menikmati setiap jengkal jalan yang kulalui pulang malam ini.
Meski melelahkan, namun terasa melegakan rongga hati.
Terasa menyejukan pikiran, dan menyegarkan akal.
Meski gambaranmu masih tercetak jelas dalam ingatanku.

Kiranya proses untuk benar-benar melepaskan diri akan terasa sulit.
Seperti jeratan benalu pada serat daun.
Sederhana, namun begitu erat dan  mengganggu.
Berulang kali dilepaskan namun berulang kali tumbuh lagi, bahkan lebih lebat dan erat lagi.

Jalan pulang yang senantiasa memberi waktu untuk berpikir.
Jalan pulang yang senantiasa memberi jarak, untuk menyiapkan ketenangan hati.
Jalan pulang yang selalu aku rindukan.
Ini jalan pulang menuju rumah sungguhanku.
Lantas dimanakah jalan pulang menuju rumah hatimu?
Kerlap-kerlip dan silaunya lampu, menambah syahdu perjalanan pulang penuh rindu.

Jalanan rutin yang kulalui, belum mampu melepas jeratmu pada hatiku.
Jalanan rutin yang kulalui, masih terasa kurang dalam memberi waktu untuk pikiranku.
Jalanan rutin yang kulalui, tak bisakah memberiku jawaban?
Jawaban akan perjalanan menuju rumah hati mu, yang harus kuteruskan, atau kutinggalkan.

Jalan pulang yang terasa kurang panjang ini.
Setidaknya dapat memberi sedikit waktu untuk berpikir.
Dan dapat sedikit mencipta ketenangan hati, dan kebebasan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar