Selasa, 08 Juli 2014

Rumput Hijau yang Basah.



Kisah ini dimulai disebuah tanah lapang yang beralaskan rumput hijau.
Entah selalu saja ada cerita, disetiap jejak yang tertinggal di sini.
Kisah tentang ku, tentang mu, kita, dan mereka.
Perlahan ku coba memutar kembali ingatan pada masa itu.
Yang terlintas pertama kali adalah rumput hijau yang basah bersama mu.



Rumput hijau yang basah karna embun subuh  yang membuat mengigil.
Atau rumput hijau yang basah karna sempat di terpa badai.
Semuanya sama bagi ku, ketika kamu berada disekitar ku.

Hal-hal yang konyol atau bahkan menyebalkan sekalipun akan terasa berkesan, ketika kamu berdiri disekitar ku.


Janji yang seharusnya dibuat bersama mereka, kita buat berdua, karena mereka pergi begitu saja.
Dan mungkin telah kita tepati berdua pula, entah bersama atau terpisah.



Tak jarang rumput hijau yang basah ini menyaksikan betapa konyolnya tingkah ku di depan mu.
Tak apa, aku hanya ingin kamu tau aku yang sebenarnya.
Tak perlu ditutup-tutupi.
Tak perlu dibuat-buat, ini aku apa adanya di hadapan mu.


Rumput hijau yang basah.
Tetaplah bercerita tentang kami.
Setidaknya bergoyang saja, sebagai tanda betapa dirimu menikmati kenangan yang kami tinggalkan.
Buatlah kisah-kisah baru tentang remaja dimasanya.
Atau tentang mereka yang mulai beranjak dewasa.



Tak terlupakan, belum berhasil ku lupakan, atau aku yang enggan melupakan.



Terimakasih rumput hijau yang basah.
Tanpa mu kenangan ini tak akan tercipta, atau akan tercipta dilain tempat?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar