Sabtu, 12 Juli 2014

Rumah Barbie.



Gagah dan lucu.
Kecil atau besar tetap sedap dipandang mata.
Dengan warna-warnanya yang membuat anak-anak menginginkannya?.
Semua anak?, atau hanya sebagian saja?.
Laki-laki dan perempuan?, atau perempuan saja?.


Dulu aku punya boneka barbie.
Ada yang sendiri, ada yang berdua, ada yang bertiga.
Aku bermain dengannya sampai bosan.
Kubuatkan baju untuknya, kubuatkan model rambut yang indah untuknya.

Aku punya boneka barbie, dengan rambut pirangnya dan mata birunya.
Aku punya boneka barbie, yang setelah benar-benar bosan akan ku habiskan rambutnya.
Aku punya boneka barbie, ya hanya bonekanya tanpa tempat tinggalnya.
Bukan aku tak pernah inginkan rumahnya.
Hanya aku tak kuasa untuk memintanya.


Rumah barbie ku.
Tak pernah aku benar-benar memilikinya.
Hanya gambarannya sajalah yang ku punya.
Gambaran betapa cantiknya rumah itu, dan berharap suatu saat aku bisa memilikinya.


Rumah barbie.
Kini aku sudah besar.
Sudah tujuh belas tahun, bukan tujuh tahun lagi.
Sudah lupa bahwa dulu aku benar-benar ingin rumah barbie.


Dan kini kembali teringat saat melihatnya dijual di tepi jalan, di toko besar, atau gambarnya mampir di televisi.
Hanya teringat, tidak berharap memilikinya seperti dulu.
Karena boneka barbie ku, telah hilang entah kemana.

ftrrzkm
bersama mendung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar