![]() |
Dokumentasi ini sudah mendapatkan izin dari objek yang berada dalam foto ini. |
Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang dosen saat
melakukan diskusi bersama mahasiswa di dalam kelas, katanya “Ayo mahasiswa, tidak perlu takut
mengungkapkan pandangan atau pendapat kalian tentang masalah yang menjadi fokus
diskusi kita. Dalam masalah sosial tidak ada pendapat yang salah kok, semua
benar hanya saja diantara yang benar tersebut ada yang paling benar dan tepat”
kurang lebih begitulah yang dikatakan beliau, dan kalimat tersebut tidak hanya
keluar dari mulut satu dosen saja, melainkan dari beberapa dosen.
Saya pribadi sepakat dengan
kalimat tersebut, kalau ada opini yang kurang tepat atau pas menurut pandangan
anda, ya tidak perlu mengkalim habis-habisan bahwa pendapat itu salah atau
tidak benar, pendapat tersebut tidak salah melainkan sudah benar hanya saja
kurang tepat. Kalau selalu seperti itu, yang ada semakin banyak masyarakat yang
bungkam, enggan berpendapat atau beropini karena takut dianggap salah bahkan
disalahkan atas opininya. Para ahli saja memiliki pendapat dan perspektif yang
berbeda, hal ini bisa dilihat dari beragamnya teori yang beredar dari para ahli, sehingga menimbulkan variasi. Kalau
perspektif atau pendapat dari setiap para ahli sama, maka menurut saya ilmu
pengetahuan tidak akan berkembang, karena stuck
di satu pandangan saja. Ya kurang lebih begitu pandangan pribadi saya
mengenai “OPINI” “PENDAPAT” “PERSPEKTIF” .
Meskipun setiap orang bebas
mengutarakan opininya, tetapi tetap saja cara penyampaian opini atau pendapat
tersebut perlu diperhatikan, jangan sampai juga menyakiti hati atau perasaan
orang lain dan yang terpenting jangan sampai menciptakan perpecahan. Misalnya saja
cara menyampaikan opini tersebut menggunakan bahasa yang santun, mudah
dimengerti, dan tentu tidak kasar atau sarkas. Ya kurang lebih seperti itu.
- Ada individu yang menggebu-gebu dan merasa perlu berkomentar lebih panjang terhadap berita tersebut, karena merasa dirinya terkena dampak atas pemberitaan suatu masalah tersebut. komentar disini dilakukan tanpa tindakan, misalnya berbicara sendiri di depan TV, atau sekedar berdiskusi dengan individu atau kelompok lain yang juga menyaksikan berita yang sama.
- Ada individu yang perlu melakukan tindakan atas suatu pemberitaan. Tindakan tersebut misalnya menyuarakan pendapatnya melalui sosial media (blog, instagram, facebook, dan sebagainya), membuat klarifikasi (apabila ia terlibat, atau sedikit bersinggungan dengan pemberitaan tersebut), dan lain-lain.
- Ada individu yang hanya diam saja, diam disini bisa jadi netral atau tidak peduli. Meskipun diam saja tentu mereka memiliki penjelasan atau pandangan mengapa mereka diam saja.
Ya kira-kira seperti itulah, mungkin jika “pembaca” disini
ada yang ingin menambahkan bisa pada kolom komentar. Sekali lagi ini hanya
opini pribadi saya, kesimpulan atas pengamatan sederhana. Suatu waktu tulisan
ini tentu akan mengalami penyuntingan, apabila pengamatan sederhana tersebut
berlanjut menjadi pengamatan yang lebih dalam. Ya sekian saja, mohon maaf
apabila kurang kongkrit dan semacamnya, karena saat ini saya hanya seorang
pengamat amatir hehehe. Intinya apapun pendapat anda, ungkapkan saja sobat! :)
With love and peace
Ftrrzkm- 16/2/17